Posted by : Unknown 01 Maret 2015

Chapter 7 selesai!!!
setelah beberapa hari akhirnya selesai juga terimakasih sama TheEscaperGirl yang sudah ngeeditin.
buat update Chapter 8 ga tau kapan, soalnya mulai besok(senin) sampai kamis aku ulangan T.T
Ya udah.. Selamat Membaca!!
'TL'





Chapter 7: Bon Voyage!
Hiiro berencana akan segera ke Guild untuk mengambil hadiah setelah beristirahat sebentar. Percikan-percikan darah di seluruh tubuhnya menarik perhatian orang sekitar, tetapi dia mengabaikannya karena dia sangat kelelahan.
‘Hah… Mungkin, aku bisa membersihkan bajuku dengan sihir..’
Berpikiran seperti itu, dia mencari tempat yang sepi, lalu menulis “bersih” di bajunya. Dan saat dia mengaktifkannya, percikan-percikan darah di baju menghilang dan bersih dalam sekejap mata.
‘Kalo aku menulis ini di tubuhku, aku tak perlu mandi yah…?’
Dia menyimpan ide itu untuk dicoba nanti. Dan jika itu benar, dia benar-benar dianugerahi kekuatan yang sangat hebat.
Di guild, wanita penjaga counter sangat terkejut. Karena dia menyelesaikan quest yang bisa diselesaikan hanya dengan membunuh 10 goblin, namun ia  justru membunuh 22 goblin.
Wanita  penjaga counter itu melihat 22 taring goblin yang dibawa Hiiro sebagai bukti quest.
“Saya kagum anda bisa memburu banyak sekali goblin. Apalagi Okamura-sama baru saja mendaftar kemarin.”
“Terserah… berikan hadiahnya cepat!
Hiiro ingin segera pergi dari sini sebelum dia terseret ke dalam masalah lain. Wanita itu meminta maaf lalu ia melanjutkan tugasnya.
“Hadiah yang ada di kertas adalah 35000 Rigin, tapi saya bisa memberi Okamura-sama extra 10000 Rigin untuk semua taring goblin ini. apakan anda setuju Okamura-sama?”
“Ya, cepat lakukan.”
Lagipula, Hiiro tidak membutuhkan taring goblin, jadi dia lebih memilih hadiah extra.
“Kalau begitu, tolong tunggu sebentar.”
Setelah mengatakan itu, ia lalu mengambil kartu guild Hiiro dan pergi. Setelah beberapa saat dia kembali dan mengembalikan kartu guild Hiiro yang sudah diisi uang kedalamnya.
Hiiro lalu mengambil kartunya dan segera pergi dari guild.
Sekarang dia sudah punya cukup uang untuk penginapan beberapa hari dan bias membeli beberapa pil pemulih MP. Karena pengalaman bertarungnya tadi, dia menyadari kalau pil pemulih MP itu barang wajib untuk dibawanya.
Kalau ia ingin menggunakan <<Word Magic>>, yang punya konsumsi MP yang besar sering-sering, ia harus punya banyak persediaan pil pemulih MP.
‘Aku harus menguji banyak hal dan aku sadar seberapa pentingnya pil pemulih MP. Aku lebih baik membawanya sebanyak mungkin.’
Lalu, dia pergi ke toko serba ada dan membeli banyak perlengkapan untuk bertarung, termasuk senjata baru. Ia membeli pedang termurah yang ada, tapi harganya lumayan juga, yaitu 30000 Rigin. Alasan dia membeli pedang baru karena pisaunya rusak. Ya… itu wajar aja, karena dia telah bertarung dengan banyak monster.
Yang terakhir ia membeli jubah berwarna merah sebagai armor. Dia memilih itu, karena jubah itu punya daya tahan terhadap sihir yang tinggi dan point DEF yang lumayan tinggi. Warna merah memang terlihat sedikit mencolok, tapi dia menghiraukannya, karena lama-kelamaan juga ia pun akan terbiasa.
‘Tunggu, bukankah aku bisa memperbaiki pisau itu dengan sihir? Aku hanya perlu menulis “baru” sambil memikirkan keadaan pisau ketika masih bagus…’
Berbagai macam hal terpikirkan oleh Hiiro, tapi dia sudah terlanjur membeli pedang.
‘Ya.. lagipula itu hanya pisau, untuk kedepannya aku akan pakai sihir supaya hemat.’
Pisau itu dia beli hanya karena ia punya masalah keuangan di awal dan dia memang sudah berencana akan membeli pedang setelah ia punya cukup uang, jadi mulai sekarang dia akan menggunakan sihir untuk memperbaiki daripada membeli yang baru.


Dalam 1 minggu kemudian, Hiiro menyelesaikan quest dari pagi sampai sore. Awalnya, dia hanya ingin menyimpan uang dan leveling, tapi menyelesaikan quest itu cukup menyenangkan setelah ia menyelesaikan quest pertamanya.
Dia melihat bunga yang belum pernah ia lihat dan bertemu dengan berbagai amcam monster. Membunuh monster juga cukup menyenangkan menurutnya.
Dia tidak menilai dirinya sebagai maniak pertempuran, tetapi dia harus bersiap jika dirinya bertemu dengan monster-monster tingkat A atau S.
Dan karena itu, tingkat guildnya naik dengan cepat, berubah dari warna biru rangking F menjadi warna violet rangking E.
Wanita penjaga counter yang biasa melayaninya memanggilnya sebagai bintang baru  karena jarang-jarang pemula bisa menyelesaikan 20-30 quest dalam rentang waktu 1 minggu.
Sepertinya ini akan merepotkan kalau aku bekerja di kota ini lebih lama dan raja mendengar tentang prestasiku.’
Dia takut dia akan diperintahkan untuk bertarung dengan Hero kalau raja tahu dia kuat. Kebebasan adalah satu-satunya hal yang tak mau ia korabankan. Dia tidak mau kehidupan menyenangkannya di dunia lain diganggu oleh pekerjaan merepotkan seperti membunuh raja iblis.
‘Aku pikir ini sudah waktunya.’
Dia membuat keputusan sambil mengecek isi tasnya.
‘Besok aku akan pergi dari negara ini.’
Ya, dia sudah memutuskan untuk pergi berpetualang.
Dengan uang yang cukup banyak di kantongnya, level yang lumayan bagus, dan diatas itu, mentalnya yang sudah terasah. Dengan bekal itu, dia akan selamat dalam perjalanannya.


Hiiro Okamura
Lvl 18
HP 210/210
MP 640/640
EXP 4672
NEXT 480
ATK 89 (100)
DEF 65 (80)
AGI 137 (139)
HIT 77 (85)
INT 102 (106)
Magic Attribute None
Magic Word Magic (Single Chain Unlocked)
Title Innocent Bystander, World Traveller, Word Master


Guild Card
Name: Hiiro Okamura
Sex: Male
Age: 17
From: Unknown
Rank: E
Quest:
Equipment:
-Weapon: Short Sword
-Guard: Red Robe
-Accessory:
Rigin: 567000
Keesokan harinya, Hiiro menguap sambil membuka map di “Jalan Toll” di luar kota. Itu penting untuk memikirkan kemana ia akan pergi.
Dia sebenarnya punya ide. Pergi ke selatan, disana ada kota bernama “Frentor”, walaupun tak sebesar “Victorias”, itu adalah kota perdagangan, tepat disamping wilayah dimana para Gabranth tinggal. Namun ia membuat keputusan untuk pergi ke “Surge”, sebuah kota yang berada di barat. “Surge sangat dekat dengan perbatasan negara, persis bersebelahan dengan benua di mana “Gabranth” tinggal.
Sejak ia datang ke dunia ini, ia ingin sekali bertemu dengan “werewolf (makhluk setengah serigala-setengah manusia) atau werecat (makhluk setengah kucing-setengah manusia).
Tapi sekarang, terjadi ketegangan antara negara manusia dan para Gabrant tinggal. Dia tidak berpikir kalau ia bisa melewati perbatasan dengan mudah.
Apalagi sebagai adventurer, ia telah mendengar beberapa berita bahwa kedua negara telah memasang batasan antara satu sama lain, tapi banyak penduduk Gabranth adalah adventurer dan sering bekerjasama adventurer Humas.
Tapi, individu dan negara berbeda. tetap masih banyak orang yang membenci orang dari ras lain, apalagi mereka sangat membenci ras Evila.
Namun, Hiiro hanya akan percaya jika ia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri. Lagipula, dia tidak tertarik dengan pendapat orang, mempercayai apa yang terjadi dengan pengalamannya sendiri sebagai buktinya, merupakan kebiasaan Hiiro.
Karena itu, ia memutuskan untuk pergi ke “Surge”. Menyusuri perbatasan adalah salah satu jalan yang mungkin atau mungkin akan ada jalan lain jika diperlukan.
Tetapi jarak Surge cukup jauh. Perjalanan panjang dengan hanya berjalan kaki akan memakan waktu yang lama.
Dalam perjalanannya, dia melewati Hutan Clair yang pernah ia datangi sebelumnya. Disana ia tidak perlu waspada, jadi ia hanya masuk ke dalam hutan dan mengalahkan semua monster yang menyerangnya.
Dengan AGI nya yang sekarang, pergerakan musuhnya terlihat seperti mereka hanya diam. Perbedaan dalam kekuatan sangat terlihat jelas.
Ya.. aku sudah bukan pemula sekarang.’
Hiiro sudah memiliki pengalaman bertarung dengan monster yang lebih kuat, jadi slime dan goblin yang menyerangnya sepanjang jalan, bukan apa-apa baginya.
Dia dengan mudahnya melewati hutan dan sampai di “Dataran Tinggi Tempus”.
Mengikuti jalan lurus yang ada membawanya ke kota kecil bernama Ames. Rencananya ia akan menginap disini untuk satu malan dan pergi keesokan harinya.
“Oh, jewel slime di tempat seperti ini?”
Dia menemukan slime mengkilap yang terlihat seperti perhiasan didepannya. Setelah ia membaca buku referensi guild, dia memiliki pengetahuan tentang berbagai banyak monster.
“Aku bisa menjual inti jewel slime dengan harga yang lumayan. Kau tak bisa kabur, Gan.”
Hiiro kemudian menarik pedangnya dengan tatapan seorang pemburu. Uang itu sangat berharga. Setelah ia membunuhnya, ia mengangguk dengan puas.
“Itu pertanda bagus. Hm? Sekarang kelinci kuning yah..?”
Monster yang muncul berikutnya adalah kelinci kuning. Kekuatan serangnya tidak terlalu kuat, tapi gerakannya sangat cepat. Tapi masih tak secepat dirinya, karena sekarang, ia bisa bergerak lebih cepat dari kelinci kuning.
“HAAHH!!”
Dia menebasnya dengan pedang. 3 kelinci yang tersisa, namun satu kelinci sepertinya melarikan diri. Dia tetap memburu barang quest “ekor kelinci kuning” untuk berjaga-jaga. Setelah mengalahkan monster, ia lalu melanjutkan perjalanan ke Ames.


{ 5 komentar... read them below or Comment }

  1. Terima kasih atas chaternya, di tunggu kelanjutanya
    Semangat trus buat yg translate

    BalasHapus
  2. Makin seru aja gan :3
    Mudah2an cepet lanjut, thanks atas translatenya :)

    BalasHapus
  3. wahhhh update kilat lgi nih....
    di tunggu klanjutannya gan.....

    BalasHapus
  4. Mantap...ni...di baca LN.....
    Sambil menunggu kelanjutannya.....

    BalasHapus
  5. mengagumkan seperti biasanya....tetp semangat yah ngelanjutinnya ^^

    BalasHapus

- Copyright © Atherrea Translation - Blogger Templates - Powered by Blogger