Posted by : Unknown
23 Mei 2015
Chapter 17 SELESAI!!
TL: Bian
ED: Bian
maaf baru dipost, sebenernya udah nerima ini sekitar beberapa hari yang lalu, pas ngecek e-mail setelah beberapa hari didiamkan :3
ada beberapa istilah yang berberda disini, soalnya beda translator:
Perserikatan = Guild
Ya udah, selamat menikmati :3....
TL: Bian
ED: Bian
maaf baru dipost, sebenernya udah nerima ini sekitar beberapa hari yang lalu, pas ngecek e-mail setelah beberapa hari didiamkan :3
ada beberapa istilah yang berberda disini, soalnya beda translator:
Perserikatan = Guild
Ya udah, selamat menikmati :3....
Chapter 17: Pimpinan Perserikatan
Perserikatan menyediakan kamar untuk sedikit orang, tetapi
karena suatu hal atau yang lain, mereka memiliki kamar yang bisa ditiduri untuk
tiga orang. Rombongan itu pun lega bahwa perjalanan mereka tidak sia-sia.
Mereka diantar ke kamar dan kemudian merebahkan diri ke
tempat tidur. Ini jelas lebih baik daripada tidur di luar.
"Ngomong-ngomong, apa yang akan kau lakukan dari
sekarang?"
Tanya Arnold, yang kemudian dijawab Hiiro sambil menutup
matanya.
"... Akan menjadi buruk kalau menyelinap di pos
pemeriksaan kan?"
"Ya, kecuali jika Kau memiliki «Visa» resmi."
"Kau punya?"
"Ya, untuk Muir dan Aku."
"Bagaimana Kau mendapatkannya?"
"Tunggu dulu, Kau bahkan tak tahu itu? Bagaimana Kau
ingin menyeberangi perbatasan? "
"Melalui pembicaraan supaya bisa lewat dan jika itu
tidak berhasil ... melalui kekerasan."
"Menakutkan! Biasanya aku akan menertawakan
kebodohanmu, tapi sekarang ketika aku mengetahui tentang sihirmu, rencanamu
hanya terdengar menakutkan! "
Arnold takut bahwa ia akan menyeberangi perbatasan dengan
mengalahkan para petugas perbatasan dengan «Word Magic»nya, karena kekuatannya
lebih dari mampu untuk melakukan itu.
"Dengar, «Visa» dikeluarkan di Perserikatan. Lihatlah.
"
Sambil berkata begitu, ia menunjukkan kepadanya secarik
kertas yang sedikit lebih besar dari tiket kereta api. Tertulis di atasnya
adalah tanggal dikeluarkan dan kadaluarsanya.
"Maka aku bisa mendapatkan satu di sini ..."
"Tidak, bahkan jika Kau mengajukan untuk mendapatkan
satu di sini, dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai itu disetujui."(TLN
: 'You know' diakhir kalimat digunakkan untuk menekankan suatu pernyataan)
"... Serius?"
"Serius. Biasanya Kau mendapatkannya dari Perserikatan
di ibukota negara. Dan bahkan kemudian, dibutuhkan sekitar satu minggu. Dalam
kasusmu, Kau mengajukan permohonan itu di sini, kemudian Perserikatan di
ibukota memverifikasi dan Kau hanya akan mendapatkan «Visa» setelah mereka
menyetujuinya. "
Pertama-tama Kau mengajukan permohonan untuk itu, kemudian
riwayat hidup dan tempat tinggal asalmu diselidiki. Tak perlu dikatakan, Kau
tidak akan mendapatkan persetujuan ketika memiliki catatan kriminal. Tapi jika
tidak ada masalah dan ada alasan yang tepat untuk menyeberangi perbatasan,
Pimpinan Perserikatan memberikan persetujuannya dalam bentuk surat izin. Itulah
yang namanya «Visa».
"Oho, jadi Pimpinan Perserikatan di ibukota merupakkan
orang yang cukup penting?"
"Aku tak percaya kau mengatakan itu (TLN: Come again :
Idiom)? Kau berada di ibukota, kan? Bagaimana kau tak tahu? "
"Aku tidak tertarik."
"... ..Hah. Dengar dan ingat baik-baik ini, Hiiro. Apa
kau tahu berapa banyak adventurer peringkat SSS di antara manusia? "
"Tiga, kurasa?"
"Ya, dan salah satunya adalah Pimpinan Perserikatan di
ibukota."
"Mm."
"Jangan cuma 'mm'!"
Itu sajalah reaksi Hiiro, karena ia tidak tertarik pada
orang lain.
"Dia luar biasa.(TLN: "you know' diakhir kalimat
untuk menekankan kalimat tersebut) Hanya orang-orang dengan kekuatan dan
popularitas yang besar yang dipilih untuk posisi itu. Mereka bahkan mengatakan
kemampuan fisiknya sama dengan beastman (TLN: 'Manusia Binatang/hewan' well, it
goes without saying which one better). Benar-benar seorang monster. "
"Aku mengerti bahwa monster ini kalah dalam status dan
prestise."
"H- Hei ... Memang dikatakan bahwa Pimpinan
Perserikatan memiliki kekuatan sama dengan Raja dalam keadaan darurat, tapi ...
tidakkah bicaramu keterlaluan?"
"Persetan."
"... .Haah. Pokoknya, namanya adalah ... "
"Mh? Oh, lama tak jumpa, Vale! "
"Memang cukup lama kita tak jumpa, Judom-sama."(TLN:
'-sama' ditambahkan diakhir nama orang yang kita hormati, lebih tinggi
posisinya atau orang yang berjasa pada kita)
Pria yang menyambut Vale, Kapten dari divisi kedua tentara
«Victorias», dengan senyum yang murah hati adalah Judom Lankars.
Dia memiliki jenggot putih yang indah, tapi umurnya baru
diakhir 40-an. Rambut putih yang dipangkas pendek merupakkan alasan lain yang
menyebabkan dia kelihatan tua.
Ekspresi lemah lembutnya memberikan aura yang bahkan membuat
anak-anak merasa nyaman. Namun sosoknya yang abnormal tampak jelas ketika
berdiri.
Tubuhnya yang memiliki tinggi lebih dari dua meter dan
lengan terlatihnya yang nampak keras dan kuat seperti baja.
Seluruh tubuhnya sangat berotot yang akan membuatmu berpikir
bahwa pakaiannya akan robek dengan sedikit gerakan.
"Fuhaha. Berhentilah menggunakkan -sama. Kau sendiri
sekarang adalah seorang kapten yang menonjol! "
Dia menepuk Vale di punggungnya sambil tertawa dengan senang
hati. Meskipun itu seharusnya tepukan yang ringan, tapi untuk Vale rasanya
seperti pukulan yang secara bertahap mengurangi HPnya(TLN : Health Point)
"* UHUK * Sa- Saya melihat bahwa Anda tidak berubah,
Judom-sama."
Vale menunjukkan senyum bahagia sambil menggosok
punggungnya.
"Jadi, ada apa? Sangat jarang bagimu untuk datang ke
sini. "
"Saya datang ke sini untuk meminta bantuan dari Anda,
Pimpinan Perserikatan."
Saat ini mereka berada di dalam Perserikatan, di ruangan
Pimpinan Perserikatan.
"Oho, sesuatu yang merepotkan lagi? Lupakan saja, aku
sudah pensiun. Biarkan garis depan untuk anak muda. "
"Apa yang Anda bicarakan? Sampai sekarangpun, tidak ada
orang lain yang bisa menyamai (TLN: ‘hold a candle to’ = idiom) Anda sebagai
seorang Adventurer! "
"Fuhaha! Kau memberiku terlalu banyak pujian! Selain
itu, Aku mendengar bahwa para Hero telah dipanggil. ... Ini era mereka
sekarang, iya kan? "
Judom bertanya dengan tatapan yang sedikit tajam, tapi Vale
tidak menyadarinya.
"Tidak, tidak, orang yang kuat selalu diinginkan.
Terutama seseorang sekuat Anda. "
Mendengar jawaban Vale, Judom memurungkan ekspresinya
sedikit, tapi segera saja mencerahkannya lagi.
"Dan kukatakan, eraku telah usai. Dengan keadaanku
sekarang, Aku hanya sebanding dengan peringkat SS. Aku tidak bisa bergerak
seperti saat masih berada diperingkat SSS lagi. "
Judom berkata seperti sedang mencela diri sendiri dengan
ekspresi mendalam.
"Anda terlalu merendah. ... Baru saja Anda mengatakan
untuk meninggalkan garis depan untuk anak muda. "
"Ya, aku mengatakannya."
"Saya ingin meminta Anda untuk melatih para anak muda ini
untuk berperang."
"... ..Para Hero?"
"Iya."
Untuk beberapa saat, mereka berdua saling menatap. Judom
melihat Vale, yang berhadapan dengannya dengan tatapan yang bersungguh-sungguh,
dan dengan samar-samar tersenyum.
"Tatapan yang sama seperti saat itu, ketika Kau meminta
untuk menjadi muridku."
"Meskipun pada akhirnya Anda menolak saya. Pada saat
itu Anda berkata kepada saya: Kau tak cukup baik untuk menjadi muridku. Aku
hanya menerima seseorang yang dapat bertarung setingkat denganku. "
"Apakah Aku benar-benar mengatakan itu?"
Judom tersenyum, mengenang masa mudanya.
"Dan sekarang, orang yang bisa bertarung setingkat
dengan Anda telah muncul."
"...... .Benarkah Begitu?"
Menghapus senyumnya, ia pun menjawab Vale.
"Tolong ajari mereka! Hal ini demi masa depan kita
'Humas'! "
"Untuk masa depan 'Humas', huh..."
Vale menatapnya dengan mata yang betekad, mata yang
terus-terang. Judom mengambil pipa dan menyalakannya. Lalu perlahan-lahan ia
mengembuskan asap.
"Hei, Vale."
"Iya?"
"Apakah kau tahu mengapa Aku menjadi Pimpinan
Perserikatan?"
"Tentang itu ... Tidak, aku tidak tahu."
"Karena Pimpinan Perserikatan dapat memberikan perintah
dengan otoritas yang sama seperti Raja dalam keadaan darurat."
"Judom-sama ...?"
"Ketika Aku masih seorang Adventurer, Aku selalu bertanya-tanya
mengapa negeri ini, tidak, benua ini terus terlibat peperangan."
"..."
"Setiap hari Aku berdoa supaya ada seseorang yang akan
membawa perdamaian ke dunia. Pengampunan oleh keyakinan(TLN: 'Salvation by
faith', any other ideas?), begitulah kira-kira. Tetapi, perselisihan antara ras
meningkat dan menyebar ke negara ini juga. Tentu saja aku mengangkat senjata,
karena ada hal yang ingin kulindungi. Tapi, kau pikir apa yang Pimpinan
Perserikatan lakukan pada saat itu? "
"... .."
Saat ia tahu jawabannya, Vale tampak merasa malu.
"Pimpinan Perserikatan pergi jauh. Dia meninggalkan
negara ini. Menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Pimpinan Perserikatan, ia
melarikan diri untuk keselamatannya sendiri. Karena itulah, rantai komando para
Adventurer hancur dan banyak nyawa yang seharusnya bisa diselamatkan malah
tewas. "
"Judom-sama ..."
"Rajalah yang sudah menunjuk Pimpinan Perserikatan
itu."
Vale diam mendengar perkataannya. Raja telah bertanggung
jawab karena menunjuk Pimpinan Perserikatan itu. Judom juga marah pada dirinya
sendiri karena tidak bisa melihat karakter Pimpinan Perserikatan yang
sebenarnya pada saat itu.
"Oleh sebab itu aku mati-matian untuk menjadi lebih
kuat dan bercita-cita untuk menjadi Pimpinan Perserikatan. Lalu aku meminta kepada
Raja untuk otoritas memerintah dalam keadaan darurat. Dan dengan demikian
Pimpinan Perserikatan menjadi Raja lain untuk negara ini. "
"..."
"Aku mengincar satu-satunya posisi yang bisa
memperbaiki kesalahan Raja. Itu adalah hal yang terbaik yang bisa kulakukan
sebagai seorang Adventurer. Tapi ... "
Judom mengepalkan tinjunya frustasi. Vale melebarkan matanya
melihat hal ini. Bahkan sampai sekarang, perintah Raja adalah mutlak. Tapi
Pimpinan Perserikatan memiliki hak untuk memutuskan tentang segala sesuatu
dalam keadaan darurat yang menyangkut para Adventurer.
Judom memberi Vale tatapan tenang dan dingin.
"Raja kemudian melakukan kesalahan lain."
"Wha! Bagaimana Anda bisa mengatakan itu! "
Vale terkejut tentang kritik mendadak tentang Raja.
Berbicara lebih jauh akan menjadi penistaan.
"Raja mengorbankan tiga orang untuk apa? Tunggu, Aku
rasa satu nyaris saja tewas. "
Kemudian ia melemparkan lirikan ke Vale, menyuruhnya untuk
menjawab.
"I- Itu ..."
"Pemanggilan para Hero ... Tentu saja, negara kita
berada dalam bahaya. Tapi Aku menyarankan Raja bahwa ada hal-hal lain yang
harus dilakukan sebelum memanggil para Hero. "
"Anda melakukan hal seperti itu ...?"
Vale tidak tahu itu, sehingga ia mengerutkan kening padanya.
"Mengapa kita menolak perjanjian damai?"
"Perjanjian ... damai? Apa yang Anda bicarakan? "
"Mhm, Aku kira Kau tidak diberitahu. Yah, wajarlah.
"
Judom menggeleng letih.
"Je-Jelaskan maksud Anda, Judom-sama!"
"Beberapa tahun yang lalu, seharusnya ada perjanjian
damai dari 'evila'."
"Mustahil! Aku tidak pernah mendengar hal seperti itu!
"
"Para petinggi negara pasti sudah menutup-nutupinya(TLN
: 'Swept it under the carpet'=idiom)."
Sambil meniup asap, Judom mengatakan begitu.
"T- Tapi tetap saja! Walaupun surat tersebut berasal
dari 'evila', kita tidak bisa percaya itu! "
"Kenapa kita tidak berdialog?"
"..."
"Kau tidak tahu hasilnya kecuali kau mencobanya."
"Itu ..."
Vale mengerti betul bahwa itu adalah argumen yang masuk
akal, sehingga ia tidak bisa membantah.
"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku juga tahu bagaimana
mereka mengkhianati kita pada pertemuan sebelumnya yang dimulai juga melalui
surat. Tetapi harus ada metode lain sebelum mengorbankan putri Anda sendiri, ya
kan? "
"Y-Yang Mulia berduka tentang itu juga."
"Orang tidak hanya berduka atas kematian
putrinya!"
Ekspresi sebelumnya yang lembut berubah total, berubah
menjadi intensif dan mengerikan. Vale berkeringat di seluruh tubuhnya. Itu
adalah semangat seorang Adventurer yang sudah pensiun ...
Judom menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.
"Bagaimanapun, jika ia berkonsultasi denganku, Aku akan
datang ke mana pun pertemuan itu digelar. Kau seperti banyak orang lain,
mungkin tidak tahu, tetapi ada juga orang baik di antara 'Gabranth' dan
'evila'. "
"It- Itu tentu benar, tapi adalah juga fakta bahwa raja
'evila' mencoba untuk menghancurkan kita 'Humas'."
"Sebuah fakta?"
"Tentu saja!"
"Lalu kau tahu tentang ini?Raja 'evila' telah berubah.
"
"... Eh?"
"Ketika Raja berubah, begitu juga kebijakannya. Surat itu
dikirim oleh Raja Baru. Namun demikian, Raja mengabaikan saranku dan memanggil
orang asing dari dunia lain. "
"Memanggil mereka orang asing ... Demi kepentingan
kita, para Hero-"
"Mempertaruhkan hidup mereka ...?"
"..."
"Aku tidak tahu dari dunia apa mereka berasal, tapi
kurasa mereka tidak cukup peduli tentang dunia kita sehingga mempertaruhkan
hidup mereka untuk itu. Jika Aku berada di posisi mereka dan tiba-tiba dibawa
ke sini yang berlawanan dengan kehendakku, Aku akan meninggalkan segalanya dan
pergi bertualang. "
Itu persis apa yang Hiiro lakukan, tapi Vale terkejut karena
perkataan Judom dan diam tak bergerak.
"T- Tapi para Hero serius ..."
"Mereka hanya belum menghadapi situasi hidup atau mati.
Tidak banyak yang pulih setelah mencicipi keputusasaan. "
"... .."
"Mereka punya rumah juga, kan? Sebagai orang yang
memanggil mereka ke sini, Raja harus memastikan mereka kembali hidup ... iya
kan? "
Vale melihat ke bawah dan memejamkan mata.
"Dari apa yang kudengar, ada orang lain yang dipanggil,
tapi ia pergi karena dia tidak punya alasan untuk patuh?"
"Ah, ya."
"Aku bisa percaya orang itu lebih dari Para Hero."
"Ap- Apa maksud Anda?"
"Ketidak tahuanmu itu menunjukkan bagaimana Kau masih
kurang pengalaman, Vale."
"Judom-sama ..."
Kemudian Judom menunjukkan ekspresi lembut lagi, menempatkan
pipanya di atas meja.
"Pembicaraan kita sudah selesai, Vale."
"T- Tapi!"
"Pikirkan sekali lagi tentang apa yang harus Kau
lakukan. Sekarang giliranmu untuk memberi saran ke Raja. "
"Saya tidak pernah bisa ..."
"Bagaimana seseorang bisa menyelamatkan dunia, ketika
saran dari teman atau pelayannya diabaikan?"
Setelah itu Judom tidak mengatakan apa-apa lagi dan Vale
meninggalkan ruangan keheranan.
yuhuuuu akhirnya update...
BalasHapus