Posted by : Unknown
05 Mei 2015
Chapter 13 selesai..
maunya sih tadi malem, cuma internet bermasalah sih, jadi sekarang deh..
chapter 13 ini masih asli translate aku, belum diedit, nanti aku post lagi yang udah dieditnya...
Ya sudah, silahkan Membaca
Chapter 13: Merasakan Daging Aqua Hound
Pertarungan pun berakhir dan Hiiro
mengembalikan panjang pedangnya dengan menulis kata “Asal” pada pedangnya.
Bagaimanapun juga, ketajaman tusukan dari pedang ini bisa dibilang tingkat
satu. Itu dengan mudahnya menusuk lawan bagaikan pisau dapur mengiris mentega.
‘Seperti yang diharapin dari pedang
yang spesialisasinya menusuk.’
“Ka-Kamu… apa yang kamu lakukan?”
“Bukannya kamu harusnya khawatir
sama si cebol dulu?”
Hiiro tak mau menjelaskan padanya,
jadi dia langsung mengganti topik. Lalu Arnold memanggil Muir. Muir kemudian
muncul dari belakang batu besar.
“A-apa kamu terluka?”
“E-Engga.”
“Syukurlah~”
Arnold yang sangat bersyukur,
kemudian ia jatuh ke tanah. Melihatnya, Hiiro menyarungkan pedangnya. Saat itu,
perutnya berbunyi dan ia segera menuju ke Arnold.
“Hey, Pria tua. Mana janjimu?”
“… Apa maksudnya?”
“Oho…”
Hiiro menarik pedangnya dari
sarungnya.
“Cu-Cuma bercanda ko! Cepet simpen
lagi pedang kamu!”
Arnold berteriak dengan panik,
Hiiro yang sedang dalam kondisi mood yang jelek, menghembuskan nafasnya.
“Cepet kasih aku Dagingnya. Perutku
sudah kelaparan nih.”
“… Haha, maaf Muir, aku ga nyangka
kita bakal makan daging ini disini.”
Dia membungkukkan badannya dengan
boo-hoo-hoo(TLnote: Kaga ngerti aku juga maksudnya wkwk :v), tapi Muir
menggelengkan kepalanya dengan lembut.
“Engga, lagian, makanan bakal lebih
enak kalo maka bareng-bareng.”
“OHH!! Kamu anak yang baik Muir!!”
Ia memeluk Muir sambil berteriak
dengan nada penuh dengan emosional. Normalnya, ini harusnya jadi kejadian yang
mampu meluluhkan hati setiap orang, tapi Hiiro hanya mengelus perutnya dan
berkata “Udah cepetan, aku udah kelaparan nih.”
Kerutan muncul di dahi Arnold
karena tingkah Hiiro, tapi ia sadar kalau ia tak bisa melakukan aa-apa.
“Sini, aku siapin dulu.”
Muir dan Hiiro pun mengikuti Arnold
ke tempat kemping sebelumnya.
Arnold mencari di sekitar batu dan
kemudan memegang sebuah tas besar.
Dari dalam tas itu, muncul sebuah
tas kecil. Sesuatu tebal dan berat terlihat ada di dalam tas itu.
“Apakah itu?”
“Ya, itu ada didalam sini! “
Apa yang muncul dari tas kecil itu
adalah daging yang diikat dengan benang dengan tujuan agar tidak jatuh.
“Ini adalah <<Daging Aqua
Hound>>. Apalagi ini sumsumnya, bagian terenak dari semua bagian yang
ada.”
“Iyalah.. cepet masak.”
“kamu beneran bocah egois yah..
sekarang makan beberapa buah yang ada disana, jangan lupa sisain.”
“… Aku akan berusaha semampuku.”
“Engga-Engga, sisain buat aku
juga!”
Hiiro memakan 2 dari 6 buah
berwarna merah yang berukuran sama dengan segenggam tangan, yang Arnol
keluarkan dari tas. Itu adalah <<Buah Gorin>> yang ia eprnah makan
sebelumnya.
“Lagi.”
“Udah! Aku mau nyiapin dagingnya
dulu, jadi sabar oke?”
Sambil mengatakan itu, ia mengambil
batu besar dari tempat menyalanya api. Batu yang kelihatannya merah menyala
sudah pasti sangat panas.
Dagingnya pun diletakkan diatasnya.
Lalu terdengar suara mendesis dari daging yang kemudian mulai berganti warna
secara indah, melepaskan jus daging(TLnote: lemak deh kayanya) dan aroma yang
menggoda. Mereka bertiga tida bisa melakukan apa-apa selain menelan ludah
mereka sendiri. Muir tidak bisa melepaskan pandangannya dari daging.
“Hey, segini juga udah mungkin?”
Di ujung kesabarannya, Hiiro
bertanya, tapi Arnold menggelengkan kepalanya.
“Belum, masih belum. Ada beberapa
prosedur yang harus dilakukan supaya bisa mengeluarkan cita rasa terbaik dari
daging ini.”
“Beberapa prosedur?”
Jus daging pun berhenti keluar dari
daging, dan senar yang menahan daging pun putus. Saat itu juga, dagingnya mulai
menggembung.
“O-Oh, apa ini!?”
“itu namanya penggembungan daging,
salah satu keunikan dari <<Daging Aqua Hound>>! Setelah lemak
keluar dari daging, dagingnya mulai menggembung. itu membuat ukuran daging 3
kali lebih besar.”
Menakjubkan. Ukuran awalnya saja
sudah berukurn bola voli, 3 kalinya itu sangat besar.
Saat proses penggembungan menuju
akhirnya, dagingnya pun terasa seperti jelly, tak seperti daging sedikitpun.
Hiiro bertanya-tanya apakah ini daging, tapi aroma menjawab pertanyaannya.
Tanpa ia ketahui, air liurnya mulai
tak terkendali.
“Oke, Muir, ambil piring disitu
Arnold terlihat sangat gembira.
Muir kemudian mengambil 3 piring kecil dari tas sambil mengangguk senang.
Arnold kemudian memotong daging
secara horizontal dengan pisau yang diambil dari pinggangnya. Sedikit
mengejutkan, pisau itu bisa memotong daging tanpa sedikitpun kesulitan layaknya
memotong pudding. Seteleh membagi menjadi 3 porsi, ia meletakannya di atas 3
piring.
“Ini dia! Ah, jangan langsung
dimakan, bocah!”
Hiiro segera memakan bagiannya,
tapi Arnold mengehentikannya.
“Apa? Kamu mau nyiksa aku?”
Erutnya sudah memberikan alarm
darurat sejak tadi. Jika dibiarkan lebih lama, mungkin sesuatu yang buruk akan
terjadi.
“Jangan bodoh. Ini akan sempurna
dengan ini!”
Sambil mengatakan itu, ia
meneluarkan botol panjang dan saus dari tas.
“Dan itu apa?”
“Saus spesial yang dibuat dari
<<Buah Orczy>>!”
“Ya Ya.. apa bakalan lebih enak
kalo pake itu?”
“ya, lupakan tentang kecanduannya,
ini bakalan langsung ngirim kamu ke surga.”
“heh.. Menarik. Berikan itu!”
Saus itu memiliki warna seperti
kecap, tapi ini lebih encer. Ini memiliki aroma buah.
“Oke! Sekarang ini sempuna!”
“Yep!”
“Mhmm!”
Hiiro dan Muir merespon.
“””Selamat makan!””””
Hiiro menggunakan garpu untuk
melahap daging dan pisau untuk memotong daging. Ia memotong daging itu dan
memakannya.
“OOHH…!?”
Perasaan aneh menyeru kepalanya.
‘I-Itu ngehilang!?’
Ya, daging di dalam mulutnya
tiba-tiba meleleh dan menghilang. Tapi, dia tetap masih belum puas. Dagingnya
menghilang, tapi tetap ada rasa kuat yang menstimulasi indra perasanya.
‘I-Ini..!!’
Ia memakan kembali. Dan kemudian
lagi.
‘Aku ga bisa berhenti’
Ini seperti tubuhnya
bergeraksendiri. Seluruh tubuhnya seperti menginginkan lebih banyak daging.
Setiap suapan dari lembutnya daging dan jus lemak terasa sangat kuat di dalam
mulutnya, hingga mulutnya seperti terasa penuh, tetapi tidak penuh sama
sekali(TLnote: maksudnya itu, rasa yang tertinggal dari daging itu ngebuat mulutnya
penuh).
‘Saus ini!’
Saus ini, yang tak tahu kenapa saus
yang asam memberi daging perasaan segar, membuat nafsu makannya lebih-lebih. Ia
bisa memakan ini tanpa henti.
Arnold dan Muir pun memakan dengan
gila.
Kemudian, daging yang sangat besar menghilang
begitu saja, mereka bertiga memiliki ekspresi terpesona. Hiiro tidak pernah
membayangkan bisa seperti ini.
“…Fuh, jadi gimana daging ini,
bocah?”
Hiiro menutup matanya dan
membenamkan dirinya untuk merasakan rasa daging yang masih tertinggal. Lalu ia
membuka matanya dan mengeluarkan nafasnya.
“Kerja bagus, pelayanku.”
“Aku tahu. Lagian daging ini, eh
tunggu, siapa yang kamu panggil pelayanmu!”
“Cuma bercanda juga, ga usah rebut
kali, kamu Cuma ngehancurin mood yang ada.”
“Ini semua salahmu!”
“Awawah!”
Melihat itu, Muir panik.
“Hmpf, Ga peduli aku. Jadi bocah,
apa namamu?”
“Kamu dulu.”
“Kamu itu bener-bener egois sialan!
Heuhh, Aku Arnold Ocean, Adventurer dan koki!”
“Koki? Aku ngerti, itu ngejelasin
kenapa kamu bisa tahu metode-metode aneh kaya tadi.”
“Ya, aku berpetualan keliling dunia
untuk mencari resep masak. Kamu bisa bilang kamu itu beruntung.”
“Dan si pendek ini?”
“Hey! Dengerin aku!”
Balas Arnold, kemudian ia
menghembuskan nafasnya.
“dia Muir Castreia. Aku menemukan
ia dalam perjalananku.”
“Oh, jadi di dunia ini anak-anak
bersebaran dimana-mana.”
“Mana mungkin! Mereka itu bukan
kotak harta karun!”
“Bukan?”
“Tentu saja bukan! Beberapa hal
terjadi di desanya.”
Itu artinya ia tak mau menjelaskan
secara detail tentang itu. Muir juga hanya menundukkan kepalanya dengan matanya
yang terlihat seperti penuh kesedihan.
‘Aku ngerti, Huh.. Ya.. Lagian aku
ga tertarik sama begituan’
Protagonis yang pragmatis(TLnote:
jangan salahin aku, dari sumbernya kaya gitu..).
Akirnya update juga.. makasih udh di tl
BalasHapus