Posted by : Unknown
25 Februari 2015
Chapter 6 selesai!!!
maaf keterlambatannya, ceritanya aku mau ngepost kemarin malem.
tapi ga bisa, casan leptop aku ketinggalan T.T
Chapter 6 ini masih versi asli aku.. belum diedit, jadi mungkin masih ada salah-salah kata atau ga yang typo
Ya udah... Selamat Membaca!!
'TL'
maaf keterlambatannya, ceritanya aku mau ngepost kemarin malem.
tapi ga bisa, casan leptop aku ketinggalan T.T
Chapter 6 ini masih versi asli aku.. belum diedit, jadi mungkin masih ada salah-salah kata atau ga yang typo
Ya udah... Selamat Membaca!!
'TL'
Chapter 6: Pertarungan Dengan Monster
Hiiro mengecek kembali quest yang diambilnya. Quest ini tidak
cukup sulit dan cocok untuk beginner(pemula)hadiahnya juga lumayan.
“Goblin adalah monster paling lemah, tapi mereka menyerang
berkelompok, jadi mohon berhati-hati.”
“Oke.”
Jawab Hiiro pendek, dia langsung meninggalkan Guild dan ingin
langsung meninggalkan kota, tapi dia ada hal yang harus dibeli, jadi dia pergi
ke area perbelanjaan.
Dia mengunjungi toko senjata untuk membeli senjata, walaupun
goblin itu monster lemah, tapi tetap saja sulit mengalahkannya dengan tangan
kosong. Dia mencari senjata yang harganya pas dengan keadaan ekonominya
sekarang.
Karena ia mencari senjata yang pas dengan kantongnya, dia pun
mendatangi bagian senjata pendek seperti pisau. Disana, ia menemukan pisau
dengna bilahan yang terlihat kuat dan pegangan yang enak.
“Yang ini.”
Ia mengatakan itu pada penjaga toko.
“Dengan senang hati. Pisau kuat, harganya 2650 Rigin.”
Setelah membayar, dia menerima senajata dan menerima
sarungnya sebagai bonus. Lalu dia memikirkan bagaimana dengan armor. Tameng mungkin
berguna, tapi dia menyimpulkan tidak membutuhkan tameng akrena dia punya <<Word
Magic>>. Dia pun meninggalkan toko.
Setelah meninggalkan kota, dia pun langsung pergi ke hutan
Clair di barat. Dia bisa sampai disana dengan mengikuti jalan lurus yang
disebut “Toll Road(Jalan Korban)”.
Dalam pecariannya mencari penginapan, dia berhenti di toko
serba ada dan membeli 5 “crispy beans” untuk pemulih HP, 3 “Honey toffee”untuk
pemulih MP dan map dari dunia ini.
Walaupun itu barang biasa, tapi itu menguras uangnya cukup
banyak. Dia harus menyelesaikan quest hari ini kalau tidak dia harus tidur
diluar. Itu mungkin terdengar menyenangkan, tapi dia ingin menghindari gaya hidup
gelandangan.
Dalam perjalanannya, dia menemukan sesuatu yang aneh
didepannya.
‘Apa itu..?’
Itu terlihat seperti bola voli. Tetapi bentuknya ga tetap dan
terlihat kenyal, menghalangi jalannya.
‘Tunggu sebentar, mungkin aja itu…?’
Monster terkenal yang membantu leveling para beginner di RPG…
“SLIME!!!”
Suaranya penuh dengan kegembiraan. Saat itu, slime yang ada
didepannya tiba-tiba menyerangnya.
“Tunggu, tiba-tiba bertarung!?”
Dia lalu mengeluarkan pisau dari sarungnya. Slime itu lambat,
tapi Hiiro menggigil membayangkan ia bersentuhan dengan tubuh slime.
Disaat slime lompat, dia lalu mengayunkan pisaunya kebawah. Slime
tidak menahan serangannya dan slime pun terbelah dua, tapi kedua bagian yang
terbelah masih bergerak, seperti ekor cicak yang terlepas.
“Jangan bilang itu ngebelah kalo dibelah dua?”
Kalau begitu, pedang menjadi tak berguna, dia membayangkan
apa yang harus dia lakukan, sedangkan monster uty mengeliat ditanah dan
berhenti bergerak. Hiiro menyarungkan pisaunya.
‘Tunggu, ada cara yang lebih cepet!’
Dia lalu membuka <<Status>>. Kolom NEXT berubah
dari 10 menjadi 8. Fakta kalau dia dapet point EXP berarti monsternya sudah
dikalahkan.
“Oh~ lagian itu monster. Aku bertaruh slime itu monster lemah
sama kaya goblin. Itu Cuma ngasih 2 EXP lagian.”
Tapi tetep, dia merasa senang karena ini pertarungan
pertamanya dan kemenangan pertamanya.
Diawal-awal dia takut itu akan sakit, tapi ga disangka itu
baik-baik saja.
“… tetep ini kaya di game…”
Saat dia menganalisa keadaan dengan tenang, dia mendengar
suara dari belakangnya. Dia lalu berbalik dan melihat slime lagi, ada 3 malah.
“Mereka sempurna buat naik level. Tapi aku berharap ada 4,
bukan 3.”
Dan dia bisa naik level. Saat dia mengeluarkan “Cih” dari
mulutnya, muncul 3 lagi di belakangnya. Hiiro benar-benar sudah dikepung.
“Grr, serangan kelompok untuk beginner?”
Dia menggerutu, tapi dia tetap fokus. Dia memutuskan untuk
fokus untuk mengalahkan 3 yang ada didepannya terlebih dahulu. Setelah dia
memotong slime kesatu dan kedua, dia menerima serangan di punggungnya. Slime menyerangnya
dengan sundulan.
“Kuh… ga disangka itu lumayan sakit.”
Itu terasa seperti kena serangan dari seseorang. Dia lalu
mengambil sedikit jarak dan mengecek <<Status>>, dia melihat HP nya
berkurang 3.
“Kayanya aku ga boleh main-main.”
Dia mengambil posisi dengan pisaunya. Saat 2 slime
menyerangnya bersamaan, di menghindari mereka dan memotong salah satunya. Tapi ada
2 yang datang menyerangnya dari belakang.
“Ga ada kasihan!”
Dengan mengayunkan piasunya, dia berhasil membunuh 2
sekaligus. Satu slime tersisa. Hiiro membunuhnya dengan maju ke slime itu.
Saat itu, terdengan suara PLIINK di kepalanya, dia lalu
membukan<<Status>>.
Hiiro Okamura
Lvl 2
HP 21/30
MP 120/145
EXP 12
NEXT 12
ATK 15 (25)
DEF 10
AGI 30
HIT 12
INT 25
≪Magic Attribute≫ None
≪Magic≫ Word Magic (Single Chain Unlocked)
≪Title≫ Innocent Bystander, World Traveller, Word Master
Lvl 2
HP 21/30
MP 120/145
EXP 12
NEXT 12
ATK 15 (25)
DEF 10
AGI 30
HIT 12
INT 25
≪Magic Attribute≫ None
≪Magic≫ Word Magic (Single Chain Unlocked)
≪Title≫ Innocent Bystander, World Traveller, Word Master
“Oh.. itu suara naik
level. Ngomong-ngomong MP aku gila. Itu naik 25 dengan naik 1 level.”
Walaupun dia komplen
karena darahnya tidak pulih karena naik level. Ya.. beberapa game memang seperti
itu, jadi dia pikir disini juga sama.
Di perjalanannya ke
Hutan Clair, dia terus mengalahkan slime yang muncul.
Dia pun sampai di
Hutan Clair, tapi dia tidak punya ide harus mencari goblin kemana. Karena slime
yang terus muncul, dia sekarang level 3.
Karena dia tidak
punya ide tentang posisi goblin, dia maju terus kedalam hutan dengan hati-hati
dan meninggalkan tanda untuk jalan kembali.
Saat itu dia
mendengar suara “Kresek kresek” dari semak belukar dan dia pun segera
menyiapkan posisi bertarungnya, pikirnya itu goblin, ternyata itu slime lagi.
“..slime lagi.”
Karena dia sudah muak
dengan slime, dia pun langsung membunuh slime dengan sekejap. Quest menyuruhnya
membunuh 10 goblin. Sebagai bukti, dia harus membawa “taring goblin”
bersamanya.
Sebenarnya, slime
menjatuhkan “bagian slime” yang merupakan bagian dari qust lain, tapi dia
mengabaikannya karena itu menjijikan.
Dia terus masuk ke
dalam hutan, dia terus bertemu dengan slime. Saat dia merasa terganggu karena
itu, sesuatu muncul dari semak-semak ke sampingnya. Dan itu menyerangnya dengan
benda yang seperti senjata.
WHOOSSHHH!
Dia menghindarinya
dengan membungkukkan badannya, saat itu keluar ia merasakan keringat dingin
dari sekujur tubguhnya.
‘Hampir aja… aku
mengerti. Jadi itu goblin.’
Bentuknya sama persis
dengan gambar yang ada di buku referensi. Tingginya pendek seperti anak kecil,
dengan wajah jelek dan tongkat ditangannya.
“Pasti sakit kalo
kena itu..”
Saat dia melihat ke
arah goblin yang menyerangnya, dia menerima serangan lain dari punggungnya, dia
langsung mengerang kesakitan. Dia benar-benar lupa tentang slime. Goblin juga
menggunakan kesempatan saat ia sedang berfikir sama seperti slime.
‘Sial. Goblin itu
berkelompok, aku ga bisa buang-buang waktu!’
Dia menahan tongkat
yang menyerangnya dengan pisau ditangannya. Goblin mengeluarkan suara dengan
menggesekkan giginya, dengan air liur keluar dari mulut. Hiiro yang tidak ingin
tergigit, dia lalu menendang goblin.
Kalo boleh dibilang,
dia belum pernah membunuh seseorang di Jepang. Dia mungkin pernah membunuh serangga, tapi dia belum pernah
membunuh binatang, jadi dia tidak tahu kalau dia bisa membunuh makhluk hidup
dengan fisik seperti manusia, walaupun itu monster sekalipun.
“…Hah… ga ada cara
lain, aku harus bertahan hidup disini.”
Gumam Hiiro untuk
meyakinkan dirinya.
“Maaf… kamu bakal
jadi batu loncatan buatku.”
Mengatakan itu, dia
lalu berlari menuju goblin dengan semua kemampuannya. Hiiro memiliki poin
agility yang tinggi, walaupun dia tidak tahu kenapa. Goblin tidak bergerak
seperti dia ingin menerima serangan dari depan.
SLAASSSHHH!!
Hiiro menebas goblin.
Itu merasa mual, tapi dia menahan itu dan berbalik ke arah goblin yang lain.
“Kamu selanjutnya!”
PLIINNKK terdengar
suara yang menandakan ia naik level. Level Hiiro sekarang adalah level 4.
Saat dia merasakan
kesenangannya, muncul goblin dari depannya, kemudian muncul lagi goblin yang
lain. Sekelompok goblinpun muncul. Sepertinya pertarungannya tadi menarik
perhatian goblin di sekitarnya.
Tapi, Hiiro sudah
menunggu mereka. Dia mengkonsentrasikan tenaga sihir ke jarinya dan menuliskan
kata di tanah dengan cepat. Goblin-goblin itu menyerangnya sekaligus.
‘Bagus… ayo kesini!’
Saat goblin ada di
dekatnya,
“Activate”
Dia berteriak dan
sesuatu seperti korslet listrik terjadi. Kemudian berbagai amcam benda tajam
muncul dari tanah dan menembus goblin.
“HAHA, itu bekerja.”
Goblin mencoba
bergerak sambil menahan sakit, tapi mereka tidak bisa. beberapa saat kemudian
mereka berhenti bergerak dan mati.
Kata yang Hiiro
tulis adalah “jarum”
Area yang terkena
effek sihir adalah 6,5 meter persegi, sama seperti kata “keras”.
Dia sudah menunggu
goblin untuk masuk ke area itu. Tanah pun berubah menjadi kaktus dan membunuh
goblin-goblin dalam sekejap.
‘Kuh.. itu lebih
melelahkan dari yang aku kira.’
Banyak darah keluar
dari goblin-goblin yang tertusuk. Hiiro sadar kalau ini adalah pertarungan
asli. Dia bisa berubah seperti itu kalau dia tidak berhato-hati.
Dia mengambil
posisi sekali lagi. Masih ada banyak goblin disekitarnya, tapi mereka bingung
dengan sihir anehnya, mereka ragu-ragu menyerang Hiiro.
“Oke, kalo gitu
waktunya mencoba yang satu ini.”
Saat mengatakan
itu, dia mengambil batu dan menulis “diam”. Kalau itu berhasil, goblin-goblin
itu akan berhenti bergerak. Ia lalu melempar batu itu ke goblin, saat batu itu
mengenai sasarannya, dia mengaktifkannya. Tetapi, Cuma batu yang terhenti. Batu
itu berhenti di udara.
‘Oh.. itu ga bisa
gitu ya..’
Saat ia
menuliskannya di batu, Cuma batu itu yang terkena efeknya.
Hiiro berharan
kalau effek dari batu akan berpengaruh pada goblin juga, tapi sayang.
‘Oke, yang
selanjutnya!’
Ia pun menuliskan
kata “memanjang” di pisaunya.
“Activate!”
WHOOOSSHH!
Dalam sekejap,
pisaupun memanjang dan goblin pun tertebas, 3 goblin sekaligus! Sekarang tersisa
3 goblin lagi.
“Aku Cuma butuh 2
lagi buat quest, tapi aku bakal ngebunuh mereka semua.”
Dia lalu membantai
goblin yang tersisa dengan pisau yang sudah memanjangnya. Saat itu suara naik
level pun terdengar kembali.
Setelah dia
mengalahkan mereka semua, dia mengumpullkan “taring goblin”. Taring yang
diambil adalah gigi taring bagian atas. Tapi sebelum itu, dia mengubah kembali
pisaunya dengan menulis “asal(inggrisnya origin, origin itu punya banyak arti, Cuma
aku pilih ini karena simple :v)” disitu.
Setelah dia selesai
mengumpulkan itu, kelelahan menimpa tubuhnya. MPnya kosong,jadi dia memakan “Honey
Toffee” untuk mengembalikannya.
‘Oh iya, aku harus
ngembaliin tanah juga.’
Dengan MP nya yang
sudah pulih, dia membetulkan tanah dengan menulis “asal”. Bagaimanapun juga, itu sudah lumayan lama Hiiro
menggerakkan tubuhnya sebanyak itu dan dia pun menahan mual selama pertarungan.
“Huh, aku ga pernah
nyangka bakal mual kaya gini.”
Dia menghela
nafasnya. Dia benar-benar kecapean baik fisik maupun mental. Itu membuatnya
semakin sadar kalau ini bukan game.
Baru dari darah,
sensasi memotong daging, jeritan kematian, dan mayat. Semua itu membuat Hiiro,
yang tinggal di dunia yang damai,sangat shock.
Merasa lebih
kelelahan dari yang ia bayangkan, ia pun duduk. Tapi terdengar suara kembali
dan muncullah sesosok monster, yang ternyata monster.
“Huh~ aku pikir aku
Cuma bisa terus kaya gini samapi aku biasa..”
Dia kembali
menghela nafasnya dan melihat ke arah goblin
“AYO, SINI! Maju ke
sini! Serang aku sampe aku biasa!”
“Aw~ capenya~”
Hiro sudah kembali
kekota, tapi dia tidak langsung ke guild, dia mengambil istirahat di bangku
yang ada dipinggir jalan. Slime dan goblin menyerangnya tanpa henti. Dia mengalahkan
mereka dengan cepat dan dia sudah mulai terbiasa denga itu.
‘Yah.. aku naik
level lumayanlah karena mereka.’
Hiiro Okamura
Lvl 7
HP 31/65
MP 34/250
EXP 222
NEXT 87
ATK 25 (35)
DEF 21
AGI 46
HIT 20
INT 37
≪Magic Attribute≫ None
≪Magic≫ Word Magic (Single Chain Unlocked)
≪Title≫ Innocent Bystander, World Traveller, Word Master
Lvl 7
HP 31/65
MP 34/250
EXP 222
NEXT 87
ATK 25 (35)
DEF 21
AGI 46
HIT 20
INT 37
≪Magic Attribute≫ None
≪Magic≫ Word Magic (Single Chain Unlocked)
≪Title≫ Innocent Bystander, World Traveller, Word Master
Wuaaahhhh...
BalasHapusSudah lama ane gak sesemangat ini baca LN terjemahan Bahasa Indonesia...
Penerjemahannya bagus, penyampaian bahasa ceritanya mudah dimengerti, walau memang ada yang perlu diperbaiki, tapi keseluruhan sudah bagus, bahkan ane saja sampai menunggu kapan kelanjutan penerjemahannya di blog ini... (Sampai-sampai ane menahan diri gak mau baca yang sumber berbahasa Inggris-nya...)
Semangat ya gan...!
Ane dukung banget...!
thx gan
BalasHapusTerima kasih atas chapter ini
BalasHapusDi tunggu kelanjutanya
ok, bingung mau ngomen apa, jadi tetap semangatnya.!
BalasHapusditunggu chapter selanjutnya min
BalasHapusterimakasih sudah ditranslate....keep semangat buat TL nya ^^
BalasHapus