Posted by : Unknown
19 Februari 2015
Chapter 5 selesai!!
Terimakasih buat editor TheEscaperGirl-chan yang udah ngehabisin waktu liburnya!!
Buat chapter selanjutnya bakal selesai kalo ga hari sabtu, hari minggunya 'TL'
Ya udah.. Selamat membaca!!
Chika Suzumiya
Lvl 1
HP 28/28
MP 30/30
EXP 0
NEXT 10
ATK 25
DEF 20
AGI 21
HIT 17
INT 12
≪Magic Attribute≫ Fire, Earth, Ice, Light
≪Magic≫ -Fireball (Fire, Attack)
-Grave (Earth, Attack)
-Ice Needle (Ice, Attack)
-Lighting (Light, Effect)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Shuri Minamoto
Lvl 1
HP 18/18
MP 60/60
EXP 0
NEXT 10
ATK 9
DEF 10
AGI 15
HIT 10
INT 20
≪Magic Attribute≫ Wind, Water, Light
≪Magic≫ -Wind Cutter (Wind, Attack)
-Water Wall (Water, Support)
-Heal (Light, Recovery)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Shinobu Akamori
Lvl 1
HP 22/22
MP 52/52
EXP 0
NEXT 10
ATK 13
DEF 13
AGI 24
HIT 14
INT 24
≪Magic Attribute≫ Water, Lightning, Light
≪Magic≫ -Mist (Water, Support)
-Paralyse (Lightning, Effect)
-Heal (Light, Recovery)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Terimakasih buat editor TheEscaperGirl-chan yang udah ngehabisin waktu liburnya!!
Buat chapter selanjutnya bakal selesai kalo ga hari sabtu, hari minggunya 'TL'
Ya udah.. Selamat membaca!!
Chapter 5: Sementara di sisi Hero
Sementara itu di sisi lain, 4 Hero menerima pelatihan
sihir. Kapten divisi kedua
pasukan Victorias, Vale Kimble lah yang mengajari mereka.
Taishi Aoyama
Lvl 1
HP 35/35
MP 35/35
EXP 0
NEXT 10
ATK 28
DEF 23
AGI 13
HIT 19
INT 9
≪Magic Attribute≫ Fire, Wind, Lightning, Light
≪Magic≫ -Fireball (Fire, Attack)
-Wind Cutter (Wind, Attack)
-Thunder Shock (Lighting, Attack)
-Lighting (Light, Effect)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Lvl 1
HP 35/35
MP 35/35
EXP 0
NEXT 10
ATK 28
DEF 23
AGI 13
HIT 19
INT 9
≪Magic Attribute≫ Fire, Wind, Lightning, Light
≪Magic≫ -Fireball (Fire, Attack)
-Wind Cutter (Wind, Attack)
-Thunder Shock (Lighting, Attack)
-Lighting (Light, Effect)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Chika Suzumiya
Lvl 1
HP 28/28
MP 30/30
EXP 0
NEXT 10
ATK 25
DEF 20
AGI 21
HIT 17
INT 12
≪Magic Attribute≫ Fire, Earth, Ice, Light
≪Magic≫ -Fireball (Fire, Attack)
-Grave (Earth, Attack)
-Ice Needle (Ice, Attack)
-Lighting (Light, Effect)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Shuri Minamoto
Lvl 1
HP 18/18
MP 60/60
EXP 0
NEXT 10
ATK 9
DEF 10
AGI 15
HIT 10
INT 20
≪Magic Attribute≫ Wind, Water, Light
≪Magic≫ -Wind Cutter (Wind, Attack)
-Water Wall (Water, Support)
-Heal (Light, Recovery)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Shinobu Akamori
Lvl 1
HP 22/22
MP 52/52
EXP 0
NEXT 10
ATK 13
DEF 13
AGI 24
HIT 14
INT 24
≪Magic Attribute≫ Water, Lightning, Light
≪Magic≫ -Mist (Water, Support)
-Paralyse (Lightning, Effect)
-Heal (Light, Recovery)
≪Title≫ Hero, World Traveller
Keempat Hero memberi tahu Vale
<<Status>> mereka.
“OH! kalian berempat sangat luar biasa! Seperti
yang diharapkan dari Hero!”
Mendengar <<Status>> mereka, Vale
mengomentarinya dengan terkagum-kagum.
“Apa yang sangat luar biasa?”
Taishi menanyakannya dengan nada tak yakin.
“Biarkan saya menjelaskannya : Sebenarnya pada dasarnya setiap orang hanya punya 1 atribut. Tentu saja ada
pengecualian untuk
orang-orang yang memiliki bakat
bisa memiliki atribut
lebih dari satu, tapi saya belum
pernah mendengar orang yang punya tiga atau bakan empat atribut sekaligus.”
“Apalagi, atribut cahaya hanya dimiliki oleh
Pheoms.
<<Status>> kalian menunjukkan
kalau kalian itu benar-benar seorang Hero.”
Keempat hero tersenyum malu karena sanjungan
dari Vale. Mereka semua senang karena Status cheat (curang) yang dimiliki mereka.
“Dan dari sihir kalian, aku bisa memberitahu
kalian kalau Taishi-sama dan Chika-sama adalah tipe vanguard (penyerang dari jarak dekat), sedangkan Shinou-sama dan Shuri-sama
adalah tipe rearguard
(penyerang dari jarak jauh). Stat dasar kalian juga menguatkan
pendapat saya.”
Memang, <<Status>> Taishi
dan Chika dominan untuk menyerang, sedangkan Shuri dan Shinobu untuk bertahan dan
mendukung. Sihir mereka juga menunjukkan hal itu.
“Ini party yang seimbang.”
“Haha, persis seperti di game online kita!”
“Yep!”
Taishi dan Chika melihat satu sama lain dan tersenyum. Mereka berempat
pernah punya party di MMORPG
(Multi Massive Online Role Playing Game, game
online genre RPG) sebelumnya. Disana, Taishi dan Chika yang bertugas menyerang,
sedangkan Shuri dan Shinobu yang mendukung mereka dari belakang, dan sekarang,
mereka berempat diberi tugas yang sama juga di dunia ini.
“Aku yakin <<Status>> kita juga akan naik kalau kita naik level.”
“Oho, Benar-benar seperti di RPG. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan anda, Kapten Vale?”
“Anda bisa memanggil saya Vale, Taishi-sama.”
“Mhh.. sungguh? Oke, Vale, berapa levelmu?”
“Aku? Aku level 48.”
“Woah~~ seperti yang diharapkan dari seorang kapten. Aku tebak kamu
dapet experience points dari membunuh monster (TLnote: kalo di Inggrisnya itu “From
killing demons” Cuma aku ubah jadi monster karena yang dimaksud Taishi itu
monster)?”
“Benar. Menyelesaikan quest juga akan menambahkan experience
points.”
“Quest!?”
Mereka berempat tertarik.
“OHHH!! Ada Quest juga!? Berarti ada Guild juga?”
“AH, benar. Para
Adventurer terdaftar di Guild.”
Mereke berempat ber-“Ohh~”
ria. Kata “Guild” dan “Quest” membuat mereka sangat
tertarik.
“Bisa kita daftar ke sana juga?”
“Mengapa tidak? Setelah kalian mempelajari dasar bertarung, saya ingin kalian
semua mendaftar disanadan mengasah kemampuan kalian.”
“OHHH YEEAAHHH!!”
Vale terkejut karena kegirangan mereka.
“Kalian senang? Bahaya selalu mengikuti para adventurer. Saya cukup
terkejut kalau kalian sangat tertarik menjadi adventurer.”
“Ayolahh…. Ini tentang Guild dan Adventurer tahu! Dan ada Quest juga!
Seorang gamers pasti akan
tertarik kalau mendengar tentang hal ini. Benarkan semuanya?”
“Ya, aku sudah
tak sabar.”
“Ya. Aku sedikit takut, tapi itu
tidak masalah selama kita bersama.”
“Yep, kita tidak
bisa benar-benar melakukan apapun tanpa Guild.”
Mereka bertiga mengeluarkan pendapat mereka.
“Pendapat kalian terdengar menjanjikan.”
Bagaimanapun Vale salah paham mengenai pendapat optimis
mereka, dia merasakan harapan dari kata-kata berani mereka dan tersenyum.
“Ah, tapi bagaimana dengan dia?”
Taishi mengingat tentang Hiiro dan menanyakannya. Chika membalas
pertanyaan Taishi.
“Dia?”
“Okimura
yang kumaksud.”
“Oh iya…”
Chika merespon Taishi dengan
berbeda, seperti dia tidak tertarik.
“Dia terbawa
kemari karena kita kan? Asal kamu tahu, aku merasa
bersalah kepadanya.”
“Ayolah.. dia bilang
dia tidak menyalahkan kita, jadi tak perlu khawatir.”
“Mhm…~tapi..”
“Dari awal, aku sudah
tidak menyukai sikapnya.”
“OH?”
“Ya, dia selalu sendiri dan dia merasa dia bisa melakukan segalanya
sendiri. Aku tak
suka itu.”
Tiga orang yang lain diam mendengar kata-kata Chika yang diselimuti
kemarahannya. Benar, mereka memang satu kelas, tapi mereka belum pernah
berbicara satu sama lain. Bukan hanya dengan mereka, mereka belum pernah
melihat Hiiro berbicara dengan orang lain di kelas.
Dia seperti udara dan menghilang saat kamu baru menyadarinya. Antara
dia bolos pelajaran atau tidak
memperhatikan di kelas, karena dia tidur atau baca buku.
“Dia selalu sendiri dimanapun itu!”
“Hey, Chika,
mengapa kamu sangat marah?”
“Aku sebal
dengannya! Dia selalu bolos pelajaran, tapi dia
selalu dapat angka 100 di semua tes! KENAPA COBA?!”
“Ya.. jangan nanyain aku..”
Ya, Okamura Hiiro memang jarang datang ke kelas dan sering bolos
pelajaran. Kalaupun dia datang ke kelas, dia cuma tidur atau tidak
memperhatikan. Tapi tidak tahu kenapa, dia selalu dapat nilai sempurna saat ulangan.
Chika marah karena ketidakadilan ini.
“A-asal kamu tahu, mungkin saja dia belajar di rumah.”
Shuri mengeluarkan pendapatnya.
“Ya.. mungkin dia punya guru privat juga.”
Tambah Shinobu.
“AKU TAK PEDULI!!”
Chika membalikkan badannya sambil cemberut. Taishi hanya bisa menghela nafas.
“Okamura-dono itu teman kalian?”
Vale menggunakan “-dono” bukannya “-sama” pada nama
Hiiro. (EDnote: “-dono”
itu panggilan untuk seseorang yang lebih dihormati, daripada seseorang yang
dipanggil “-sama”. Jadi Vale di sini lebih menghormati Hiiro daripada mereka
semua. CMIIW)
“Dia bukan temanku!”
“Kalau bisa dibilang… dia teman sekelas, seseorang yang belajar bersama kita
dalam satu ruangan.”
“Oh.. aku mengerti. Tapi apa dia akan baik-baik saja?”
“Eh?”
“Dunia kami
ini penuh dengan bahaya. Evila salah satunya, tapi
masih banyak bahaya lain. Untuk bisa hidup tanpa bergantung dengan orang lain,
dia sepertinya akan menjadi adventurer. Tapi dia tak terlihat memiliki
kemampuan bertarung yang luar biasa seperti kalian, jadi..”
Dia mungkin akan berakhir mati. Mereka berempat berpikiran seperti itu.
Kesunyian memenuhi udara di sekitar mereka. Walaupun Hiiro bukan teman mereka,
itu sudah pasti menyedihkan kehilangan teman sekelas.
Saat itu, Chika memulai pembicaraan.
“Ah!! Tak
perlu kita mengkhawatirkan lelaki egois sepertinya! Daripada kita
memikirkannya, lebih baik kita harus jadi lebih
kuat!”
“Kamu
sungguh penuh semangat, Chika.”
“Apa, ada masalah? Selain itu, kalau kita mengalahkan Evila dan membawa kedamaian, maka dia pun bisa hidup
tenang kan?”
Semuanya terkagum mendengar perkataannya. Tak seorangpun membayangkan
kalau Chika, yang marah beberapa saat lalu, akan berbicara seperti itu.
“Chika-chan.. kamu sungguh baik.”
Mengatakan itu dengan senang, Shuri menunjukkan senyumannya, muka Chika
berubah merah dan ia berteriak.
“AK-AKU TAK
BERMAKSUD BEGITU! Aku cuma.. Ahhh… kita sudahi saja topik ini! Jangan bahas lagi! Mengerti?”
Mereka bertiga terlihat senang dan mengatakan “Ya ya”.
“Perkataan Chika-sama benar, kita harus fokus untuk latihan sekarang.”
Semuanya mengangguk apda perkataan Vale, lalu pelatihan sihir mereka
pun dimulai.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Hiiro menemukan penginapan untuk sementara dan membayangkan tentang apa
yang ia harus beli dari sekarang. Dia menyimpulkan, kalau dia tidak akan bertahan sehari pun dengan uang yang dimilikinya sekarang.
‘Aku sangat
perlu untuk mendapatkan uang secepatnya. Karena
di dunia ini ada banyak halyang aku
ingin coba’
Menggumamkan itu, dia kemudian mengkhayal sambil
merebahkan dirinya di
atas kasur di dalam sebuah kamar kecil di penginapan.
‘.. Jantungku berdegup kencang?’
Dia berulang kali membuka dan meremas tangannya. Dengan melakukan itu,
dia merasakan panas yang aneh pada
tubuhnya, dia merasakan kegembiraan.
‘Aku gembira? Hahaha.. wajar saja, lagipula aku ini seorang lelaki.’
Dunia seperti RPG membuat jantungnya berdegup kencang. Belum pernah
sekalipun ia bermimpi kalau ia akan mendapatkan pengalaman seperti ini di dunia
nyata.
Setelah menyelesaikan quest dan mencoba sihir, dia merasakan
kegembiraannya semakin tumbuh. Semenjak dia ada disini, dia selalu ingin
mencoba semua yang ada di pikirannya.
Beruntung, dia punya sihir OP (EDnote: OP=Overpowered, sihir dengan energi yang berlebih (?) ) . Kalau dia bisa menguasai sihirnya, itu sudah pasti akan berguna di
hidupnya, bahkan di sini.
‘Ah.. aku sudah harus tidur sekarang
untuk besok.’
MPnya sudah terisi penuh setelah makan ‘Mie Seafood Adiktif’ tadi. Dia bisa langsung meningkatkan level sekarang,
tapi banyak hal terjadi dalam satu hari tadi, ia butuh istirahat.
Dia pun
langsung pergi tidur untuk memulihkan mentalnya agar besok dia benar-benar pulih.
“Apakah anda yakin akan menerima quest ini?”
“Ya.”
Hal pertama yang dia lakukan setelah bangun di keesokan harinya adalah,
pergi ke guild untuk mengambil quest.
Berburu Goblin E
Bunuh 10 goblin di Hutan Clair
Hadiah: 35000 Rigin
Penasaran.........
BalasHapusLanjut n semangat terus gan
Keren,semangat buat mas2 n mba2.Ganbate
BalasHapuskapan LNnya update
BalasHapusbuat yang translate dan seleruh tim pengerjaan semoga selesai sampai akhir ^^
BalasHapus