Posted by : Unknown
15 Mei 2015
Chapter 15: Para Hero Mendengar Rumor tentangnya
“Aw, bahuku kaku sekali”
Yang menggerakkan bahunya kelelahan adalah salah
satu hero yg dipanggil ke <Victorias>, Taishi Aoyama (TLN: Last name
orang Jepang biasanya di taruh didepan, jadi namanya di Jepang jadi Aoyama
Takashi). Disebelahnya berdiri ketiga hero yang lain yang juga kelihatan
kelelahan.
Captain divisi kedua dari tentara, Vale Kimble,
berdiri didepan mereka sembari melihat mereka berempat.
“Kerja yang bagus. Pekerjaan kali ini cukup
bermanfaat lagi.”
Pekerjaan mereka adalah untuk memburu Stinger Bats
yang ada di Gua Droke <Droke Cave>. Pekerjaan ini dilakukan karena
populasi mereka sudah terlalu besar dan akhir-akhir ini mereka mulai menyerang
kota.
Lebih dari itu, sejak Demon yang beracun juga tinggal
di <Droke Cave> dan pijakan juga buruk di kegelapan, pekerjaan ini diberi
ranking yang cukup tinggi, yaitu C.
Tetapi, mereka berempat mempunyai level yang tinggi
dan kerjasama tim yang sangat bagus, sehingga mereka dapat memburu lebih dari
seratus Stinger Bats. Seharusnya itu bisa menyelesaikan masalah, oleh karena
itu mereka kembali ke kastil.
“EXP dari semua Demon(TLnote: Demon disini maksudnya
monster, bukan Evila) sungguh sangat bernilai”
Ketika Taishi berkata itu, semua menganggukan kepala
sebagai respon.
“Iya, dan kita juga menemukan beberapa celah dalam
kerjasama kita, sehingga kita bisa memperbaiki itu mulai sekarang.”
Chika Suzumiya menyeka keringatnya dengan handuk.
“Kalau begitu kita lihat <Status> kalian
sekarang.”
Mereka melihat status mereka seperti yang
diperintahkan Vale.
Taishi Aoyama
Level 23
HP 120/406
MP 89/370
EXP 7200
NEXT 987
ATK 212 (263)
DEF 195 (210)
AGL 130 (137)
HIT 152 (158)
INT 119 (122)
<Atribut Sihir> Api, Angin, Petir, Cahaya
<Sihir> Fireball (Api, Serangan)
Fire Lance (Api, Serangan)
Wind Cutter (Angin, Serangan)
Cyclone (Angin, Serangan)
Thunder Shock (Petir, Serangan)
Thunder Break ( Petir, Serangan)
Lightning (Cahaya, Efek)
Light Arrow ( Cahaya, Serangan)
<Gelar> Hero, Penjelajah Dunia, Pencipta
Harem, Yang Terbangun
Chika Suzumiya
Level 23
HP 134/373
MP 65/340
EXP 7200
NEXT 987
ATK 200 (250)
DEF 200 (210)
AGL 140 (155)
HIT 145 (148)
INT 120 (128)
<Atribut Sihir> Api, Tanah, Es, Cahaya
<Sihir> FireBall ( Api, Serangan)
Fire Lance ( Api, Serangan)
Grave ( Tanah, Serangan)
Earthquake ( Tanah, Serangan)
Ice Needle ( Es, Serangan)
Ice Tornado ( Es, Serangan)
Lighting ( Cahaya, Efek)
Light Arrow ( Cahaya, Serangan)
<Gelar> Hero, Penjelajah Dunia, Ratu Olahraga,
Yang Terbangun
Shuri Minamoto
Level 23
HP 200/310
MP 29/530
EXP 7200
NEXT 987
ATK 107 (119)
DEF 110 (121)
AGL 130 (135)
HIT 118 (120)
INT 200 (215)
<Atribut Sihir> Angin, Air, Cahaya
<Sihir> Wind Cutter (Angin, Serangan)
Green Bind (Angin, Bantuan)
Water Wall (Air, Bantuan)
Bubble Shot (Air, Serangan)
Heal (Cahaya, Pemulihan)
Antidote (Cahaya, Pemulihan)
Charge (Cahaya, Bantuan)
<Gelar> Hero, Penjelajah Dunia, Yamato
Nadeshiko (TLN: Kalau diartikan di Indonesia mungkin semacam “Wanita Idaman”),
Yang Terbangun
Shinobu Akamori
Level 23
HP 90/342
MP 34/500
EXP 7200
NEXT 987
ATK 115 (127)
DEF 113 (124)
AGL 165 (170)
HIT 120 (122)
INT 207 (222)
<Atribut Sihir> Air, Petir, Cahaya
<Sihir> Mist (Air, Bantuan)
Aqua Spiral (Air, Serangan)
Paralize ( Petir, Efek)
Acceleration (Petir, Bantuan)
Heal (Cahaya, Pemulihan)
Cleaning (Cahaya, Pemulihan/Bantuan)
Ray (Cahaya, Serangan)
<Gelar> Hero, Penjelajah Dunia, Yang selalu
Ingin Tahu, Yang Terbangun
(Kelihatannya semua bagus, tetapi aku bisa tanpa
gelar Pencipta Harem) (TLnote Atiri: Entah kenapa aku benci kalo dia yang harem,
kalo Hiiro sih oke :3 )
Taishi tidak terlalu puas dengan gelarnya sendiri,
karena dia tidak punya satu pun ingatan tentang dia membuat harem.
“Apa yang membuatmu melamun, Taishi?”
“Eh? Ah, tidak apa-apa! Ahaha!”
Dia terkejut ketika Chika tiba-tiba memanggilnya,
karena tidak mungkin dia bisa menceritakan kepadanya tentang gelarnya itu.
“Orang aneh. Ngomong-ngomong, kita bertambah kuat.”
“Iya, kerja keras kita terbayar.”
“Yep, Shuricchi benar. Kita harus tetap meneruskan
seperti ini.”
“Iya, kau benar.”
Vale juga mencerahkan ekspresinya dengan senang.
“Akan tetapi, aku sangat lelah hari ini”
“Ya ampun, Taishi, kau begitu ceroboh.”
Chika memperingatkan Taishi yang sedang merebahkan
diri ke tanah.
“Hari ini saja. Ah, ini mengingatkanku, Vale apakah
terjadi sesuatu yang tidak biasa akhir-akhir ini?”
“Sesuatu yang aneh? Coba kupikirkan…”
Vale meletakan tangannya di keningnya dan terlihat
merenung.
“Sekarang karena kau menyebutkannya, beberapa
buronan tertangkap di “Ames” beberapa hari yang lalu.”
“Aku rasa “Ames” adalah desa yang berada disebelah
barat dari sini.”
Vale Mengiyakan pertanyaan Shinobu dengan anggukan.
“Iya.”
“Dan juga buronan yang tertangkap cukup terkenal
kan?”
“Iya, ‘Kakak Adik Harios’. Mereka adalah adventurer
(TLN: Adventurer disini adalah suatu pekerjaan yang berbahaya dan mendapatkan
hadiah ketika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaannya, jadi tidak
ditranslate menjadi ‘Petualang’) jahat yang melakukan pembunuhan dan juga
pencurian. Meskipun mereka telah dihilangkan gelar adventurernya ketika
kejahatan mereka mulai terungkap. Jadi menyebut mereka bekas adventurer terasa
lebih tepat.”
“Hmm, jadi kedua orang itu telah tertangkap?”
“Benar dan pernyataan dari penduduk desa agak
rancu.”
“Apa maksudmu?”
Semuanya, tidak hanya Shinobu, dengan penasaran
memperhatikan Vale.
“Semua penduduk desa mengatakan bahwa seorang Hero memakai
jubah merah datang menolong mereka ketika ‘Kakak Adik Harios’ membuat onar di
desa.”
“Jubah merah? Seorang hero? Apa yang?”
“Dari yang aku tahu bahwa dia memiliki rambut hitam,
menggunakan sihir yang dapat memanjangkan pedangnya dan memiliki kekuatan yang
dapat membuat lawannya pingsan hanya dengan sentuhan.”
“Rambut hitam… jangan-jangan?”
“La-Laporannya juga menyebutkan kalau dia memiliki
sikap yang egois.”
“Rambut hitam dan egois?”
Shinobu melihat ke muka semua orang dan ternyata
mereka teringat tentang orang yang sama. Tetapi mereka percaya telah terjadi
kesalahan.
“Tidak…. Tidak mungkin dia. Dia mengatakan sendiri
kalau dia hanyalah orang biasa.”
“Dia tidak akan pernah membantu orang lain dengan
kepribadiannya yang abnormal.”
“Hahaha, itu terlalu berlebihan, Chika.”
“Hhm… tetapi, aku bertanya-tanya apa yang benar.
Sebenarnya, dimana dia berada sekarang?”
Tidak ada yang tahu jawaban tentang hal itu. Vale
juga menggelengkan kepalanya.
“Baiklah, hanya memikirkannya saja tidak akan
membuat kita kemana-mana. Kita akan melakukan apa yang bisa kita lakukan!”
Kata Chika menyemangati semuanya. Mereka menggangguk
sebagai jawaban.
Kelompok Hiiro sampai ke “Surge”, sebuah kota yang dekat
dengan perbatasan, tetapi sebuah kejadian yang tak terduga terjadi disana.
“Hey, apa maksudnya ini?”
“Aku tidak tahu…”
Hiiro dengan muka masam mengerutkan keningnya
sementara Arnold yang berada disebelahnya hanya bisa mengejangkan otot pipinya.
Sekumpulan besar orang telah membangun kios dan
menarik pengunjung didepan mereka. Hiiro, yang tidak suka keramaian, menjadi
sangat jengkel dengan kumpulan orang banyak ini yang menyebabkan suasana
menjadi mempesona.
“M..Mungkin sebuah festival.”
Muir mencodongkan kepalanya dengan cantik dan
matanya terlihat bersinar-sinar. Deretan toko yang sangat panjang mungkin sudah
memikatnya.
“Tunggu dulu, bukankah hari ini hari pertama dari
‘Urui’?”
“Benar, Paman.”
Ngomong-ngomong, ‘Urui’ mengacu pada nama bulan.
Januari:Nalwine
Februari:Nunui
Maret:Guweron
April:Guviris
Mei:Losron
Juni:Norui
Juli:Kelves
Agustus:Urui
September:Ivanness
Oktober:Nalbress
November:Hisui
Desember:Grisron
Itu semua adalah nama-nama bulan di dunia ini yang
masing-masing terdiri dari 28 hari.
Ngomong-ngomong, tahunnya disebut “Anol”, sampai
sekarang sudah ada “214 Anno Anol”.
“Memangnya apa istimewanya hari ini?”
“Kau tak tahu Hiiro? <Festival Raer> dirayakan
hari ini.”
“<Festival Raer>?”
Dunia ini juga mengenal musim.
Spring:Esuil
Summer:Raer
Autumn:Jarvas
Winter:Riu
“Sekarang ini adalah musim ‘Raer’. Untuk mengurangi
hawa panas ini, mereka menyelenggarakan event ini disini dan disana.”
(Oh, begitu. Cuma festival musim panas)
Ketidaknyamanannya hanya bertambah ketika menyadari
itu. Dari awal hari ini sudah terasa panas, ditambah lagi ada laki-laki yang
sangat menjengkelkan disampinya dan yang paling parah adalah keramaian ini yang
hanya menambah minyak ke dalam api. Hal ini sungguh sangat menjengkelkan.
“Hey, bukankah kau sedang berpikir sesuatu yang
sangat tidak sopan?”
“Aku? Tidak. Aku hanya berpikir kalau kau sangat
menjengkelkan pak tua.”
“Dengarkan aku! Bisakah kau menyangkalnya, bahkan
walau harus berbohong? Mengapa kau harus
menjawabnya secara jujur, sialan!”
“Itulah yang menyebabkan kau sungguh menjengkelkan.”
“Jujur saja, salah satu dari beberapa hari ini….”
Dia mengepalkan tinjunya yang gemetar. Pada saat
itu, pandangan Arnold jatuh ke Muir. Wajahnya memerah dan dia sedang melihat ke
arah keramaian.
“…Baiklah, aku sudah memutuskan! Katakan apa saja
yang kau mau, tetapi sudah kutentukan!”
“Apa maksudmu tiba-tiba berkata seperti itu? Apa
akhirnya kau sudah tidak waras?”
“Diam!”
Muir juga mengedipkan matanya karena bingung.
“Kita malam ini menginap disini kan? Kalau begitu,
sekailan kita menikmati festival ini!”
Seiring dengan pernyataan ini, Ekspresi Muir
terlihat bertambah penuh energy. Dia terlihat senang. Sebenarnya, dia ingin
berkeliling di festival ini, tetapi khawatir sebab dia tidak bisa
menyuarakannya secara gamblang.
“Begitu ya. Selamat menikmatinya, kalian berdua. Aku
ada dipenginapan.”
“Tunggu dulu.”
Hiiro mencoba untuk pergi, tetapi ada yang menahan
bahunya.
“Lepaskan.”
“Tidak…tidak… Bagaimana kau bisa bersikap begini?
Ayo kita nikmati festival ini.”
“Tidak tertarik.”
“Hmm, yakin kau ingin bersikap seperti itu?”
“… Apa maksudmu?”
Arnold mengacungkan satu jarinya dan menyerengai.
Hiiro merasa ingin menghajarnya karena sikapnya ini tetapi dia menahannya.
“Dengarkan, <Festival Raer> di ‘Surge’ cukup
besar.”
“….”
“Terdapat banyak toko, terlebih lagi ada sebuah kios
terkenal disini.”
Bahu Hiiro mengejang ketika mendengar kata terkenal
yang menarik minatnya.
“Sebagai tambahan, mereka mengadakan kompetisi untuk
melihat siapa kios yang paling terkenal di ‘Surge’. Kios makanan selalu menang
setiap tahun… kau mengerti apa yang kumaksud kan?”
“…. Tentu saja. Mereka menyediakan makanan yang
sangat enak?
“Kurasa kau akan sangat puas.”
“hhmm.”
Pengetahuan Arnold sangat bagus. Kelihatannya ini
bukanlah yang pertama kali baginya di festival di kota ‘Surge’. Dia kelihatanya
juga tidak berbohong, atau punya alas an untuk itu.
Lalu, dengan umpan dalam bentuk makanan lezat
menyebabkan Hiiro berjalan didepan mereka berdua.
“H..Hey”
Arnold terlihat kecewa, berpikir kalau bujukannya
gagal, tapi Hiiro berkata tanpa melihat kebelakang.
“Tunjukan jalannya cepat. Bagaimana kalau kita
kehabisan barang yang bagus, mesum!”
“Jangan memanggilku mesum!”
Dia berteriak dengan marah, tetapi mulutnya
membentuk senyuman kecil. Muir juga merasa senang dengan hal ini. Mereka
bertiga memutuskan untuk menikmati festival untuk sementara waktu.
chap 14 kok ga ada isinya
BalasHapuscoba buka ke page konjiki nya..
HapusChap 14 belum kelar ya gan?
BalasHapusOya smangat ya, soalnya kurang pandai b.ing :v
Udah kok, coba liat di page Konjiki nya...
Hapus