Posted by : Unknown
27 Mei 2015
Chapter 19 keluar gan..
TL: NicoNeko
ED: Atiri
Sori telat, tugas sekolah nahan aku buat ngedit..
buat kedepannya kita lagi mikirin jadwal yang pas, jadi ga asal random post, bakal ada schedulenya..
Ada pesan dari Niconeko gan..
Sodara sodara, ini bukan maunya fanlations Inggrisnya, apalagi mauku, tapi jangan bingung kalau tiba – tiba pindah sudut pandang dari orang pertama jadi orang ketiga. Orang pertama disini yang cerita Hiiro, kalau orang ketiga yang cerita authornya sendiri. Agak membingungkan sih, tapi bahkan fanlations Inggrisnya juga bingung tapi dibiarin ditranslate apa adanya (lol). Supaya nggak bingung, sudut pandang Hiiro miring, lainnya tetep. Happy reading~
TL: NicoNeko
ED: Atiri
Sori telat, tugas sekolah nahan aku buat ngedit..
buat kedepannya kita lagi mikirin jadwal yang pas, jadi ga asal random post, bakal ada schedulenya..
Ada pesan dari Niconeko gan..
Sodara sodara, ini bukan maunya fanlations Inggrisnya, apalagi mauku, tapi jangan bingung kalau tiba – tiba pindah sudut pandang dari orang pertama jadi orang ketiga. Orang pertama disini yang cerita Hiiro, kalau orang ketiga yang cerita authornya sendiri. Agak membingungkan sih, tapi bahkan fanlations Inggrisnya juga bingung tapi dibiarin ditranslate apa adanya (lol). Supaya nggak bingung, sudut pandang Hiiro miring, lainnya tetep. Happy reading~
Chapter
19: Berhadapan dengan Monster yang Unik
Ketika itu, seperti yang dua orang itu duga, Hiiro ada di
atas bukit terdekat. Dari situ, ia bisa memandang jembatan tanpa diketahui
orang.
Kenyataannya, Hiiro terpaksa mendarat di atas jembatan.
Dengan temponya yang lambat, ia mengkonsumsi terlalu banyak MP untuk sampai ke
seberang.
Ada beberapa orang di jembatan itu ketika ia mendarat.
Hiiro terpaksa menutupi seluruh tubuhnya dengan jubah merahnya agar
identitasnya tidak ketahuan, dan berlari mencari perlindungan. Akan tetapi,
orang – orang dari ras Beastman di jembatan tadi hanya mengira ia adalah demon
terbang yang mencari makan, jadi mereka sebenarnya tidak mempedulikannya.
(Jembatan ini panjang sekali. Seberapa jauh kalau aku
berlari …)
Tidak seperti dalam games, kalau kau terlalu capek, HPmu
bisa menurun hingga titik 0. Jadi, jika kau berlari jauh, HP mu juga akan drop.
Akan tetapi, HP juga gampang pulih setelah beristirahat.
Wilayah Beastman tertutupi oleh warna hijau alam.
Perbedaan utama tempat ini dengan benua milik ‘Humas’
adalah jumlah makhluk liarnya. Tentu saja, wilayah manusia juga didiami cukup
banyak vegetasi dan lingkungan alam yang baik.
Tapi, disini, tanahnya dan hutannya; sungainya dan
danaunya, wilayah liar ini lebih berenergi.
(Jadi setiap wilayah memiliki keistimewaan tersendiri)
Poin utama dari wilayah manusia adalah wilayah itu dibuat
oleh manusia. Pabrik dan perdagangan; import dan export. Itu adalah tanah
bisnis.
(Aku penasaran bagaimana wilayah Evila... kurasa aku harus
melihatnya sendiri dengan mataku cepat atau lambat.)
Sembari aku memikirkannya, sebuah kereta berhenti di
depanku. Dari dalamnya keluarlah pria yang terlihat seperti pedagang keliling.
Tentu saja, dia adalah beastman.
(Ini buruk...aku bisa ketahuan disini.)
Arnold berkata, tidak seperti wilayah manusia, ini adalah daerah
dimana kau bisa diserang tiba – tiba secara acak. Ada kemungkinan juga serangan itu karena ia adalah
salah satu dari ras ‘Humas’.
Kalau itu benar terjadi, aku tidak ingin kalah, tapi aku
juga tidak bisa membuat keributan di sini. Aku tidak ingin berpisah dengan
Arnold, apalagi karena aku masih bisa mendapat banyak informasi darinya.
(… Tiba – tiba aku kepikiran sesuatu.)
Aku menulis sebuah kata di tubuhku, sambil memikirkan
seseorang.
“Apa yang kau lakukan disini? Butuh tumpangan?”
Bermaksud merespon pertanyaan langsung pria itu, Hiiro
membuka tudung jubahnya.
“Oh, kau punya telinga yang bagus sekali!”
Pria itu tersenyum senang.
“Aku minta maaf. Teman – temanku akan segera ada disini. Terimakasih atas
perhatiannya, tapi aku tidak apa – apa.”
“Oh? Begitu. Oke, hati – hati di jalan.”
“Oh? Begitu. Oke, hati – hati di jalan.”
Dan pria itu akhirnya kembali ke keretanya.
(Aku bisa melewatinya. Tapi beastman tadi cukup ramah
juga.)
Hiiro menyentuh telinga yang muncul di kepalanya. Mereka
sangat lembut ketika disentuh. Tapi bukan hanya telinga saja yang berubah.
Rambut Hiiro juga berubah menjadi berwarna silver, seperti rambut Muir.
Menggunakan ≪Word Magic≫ nya dan membayangkan ras seperti Muir di kepalanya, Hiiro
menulis kata [Copy] di tubuhnya. Tapi, kalau ia memikirkan Muir sendiri, maka bentuk
mukanya juga akan ikut berubah dan tentu saja akan susah membayangkannya, jadi
ia berpikir hal lain. Lagipula, ia hanya pernah bertemu 2 beastman seumur
hidupnya.
Fisik Hiiro tidak akan bisa membuatnya menjadi seperti
Arnold, jadi ia berpikir ras Muir saja.
Dan disinilah muncul anak laki – laki beastman
berkacamata yang berambut silver. Kata – katanya hanya merubah kualitas dasar
dari targetnya, jadi tidak ada batasan waktu untuk menggunakannya. Hiiro harus
menulis [Return] agar
kembali seperti semula.
(Rasanya aneh memiliki ekor. Tubuhku rasanya juga agak
ringan, dan gigi taringku juga kuat sekali rasanya.)
Setelah menunggu beberapa saat, dua orang lainnya muncul.
Mereka berhasil menemukanku karena jubah merah ini. Dan kemudian...
“Apa – apaan rambut ituuuuuuuu!” (Arnold)
Aku sudah menduga hal ini akan terjadi. Bahkan Muir juga
bersuara.
“Nah, sekarang, ayo berangkat.” (Hiiro)
“Oy, tunggu tunggu tunggu! Kenapa kau bertingkah seperti tidak ada apa – apa!? Ada banyak hal yang butuh kau jawab sekarang juga!” (Arnold)
“Seperti biasanya, kau cukup cerewet. Diamlah sebentar, seperti si pendek ini.” (Hiiro)
“Muir sudah terlau kaget untuk berbicara, tau! Jelaskan sekarang! Kenapa rambutmu itu memiliki warna yang sama dengan Muirku tercinta!?” (Arnold)
“Oy, tunggu tunggu tunggu! Kenapa kau bertingkah seperti tidak ada apa – apa!? Ada banyak hal yang butuh kau jawab sekarang juga!” (Arnold)
“Seperti biasanya, kau cukup cerewet. Diamlah sebentar, seperti si pendek ini.” (Hiiro)
“Muir sudah terlau kaget untuk berbicara, tau! Jelaskan sekarang! Kenapa rambutmu itu memiliki warna yang sama dengan Muirku tercinta!?” (Arnold)
Dan akhirnya aku mulai menjelaskannya. Muir menatapku
kegirangan. Ia menyentuh rambutnya dan menatap lekat – lekat telingaku.
“Untukmu bisa melakukannya.... serusak apa dirimu ini
(ED:
ini itu majas ironi, dari inggrisnya itu ‘How broken are you?’ ?”
“Huaaahm..”
“Huaaahm..”
Aku sudah bosan berurusan dengan dua orang ini. Aku
menguap. Aku sudah memasangnya lebih
dulu hari ini jadi ada beberapa orang yang sudah melihatnya, dan aku mau tidur.
“Yah, tapi aku bukan berubah menjadi beastman asli. Hanya
tampakku saja yang berubah.”
(Hiiro)
“Hm? Jadi, kekuatan fisikmu masih seorang manusia?” (Arnold)
“Benar.” (Hiiro)
“Hmm.. begitu, aku paham, aku hanya tidak percaya bahwa sihirmu itu benar – benar kuat.” (Arnold)
“Hm? Jadi, kekuatan fisikmu masih seorang manusia?” (Arnold)
“Benar.” (Hiiro)
“Hmm.. begitu, aku paham, aku hanya tidak percaya bahwa sihirmu itu benar – benar kuat.” (Arnold)
Dua orang ini yang sudah melihat kegunaan dari≪Word Magic≫. Mereka hanya bisa menghela nafas.
“Omong – omong, setelah ini kita kemana?” (Hiiro)
Arnold menunjuk dengan jarinya untuk menjawab pertanyaan
Hiiro.
“kalau kita berjalan ke barat terus, kita akan menemukan
desa【Doggam】.” (Arnold)
“Tempat apa itu?” (Hiiro0
“itu adalah kota dari suku『Bearnt』.” (Arnold)
(TL NOTE: Tulisannya “Bear”, artinya beruang.. bacanya “Bearnt”. Permainan kata aja, guys)
“Tempat apa itu?” (Hiiro0
“itu adalah kota dari suku『Bearnt』.” (Arnold)
(TL NOTE: Tulisannya “Bear”, artinya beruang.. bacanya “Bearnt”. Permainan kata aja, guys)
(『Bearnt』. Aku
pernah membaca soal mereka di ensiklopedia. Kelihatannya mereka ras yang damai,
tidak seperti beruang asli.)
Di ibukota negara daerah manusia, aku mencoba
mengumpulkan pengetahuan dengan buku – buku yang kudapat di guild.
“Yah, 『Bearnt』 adalah orang – orang yang lembut, kupikir kau tidak akan diserang
walaupun kau ketahuan.” (Arnold)
Jadi informasi yang kudapatkan itu benar.
“terlebih lagi, madu yang mereka hasilkan rumornya
memiliki kelezatan istimewa.”
(Arnold)
“Ho? Aku menunggu hal itu.” (Hiiro)
“Yap~” (Muir)
“Apa? Si pendek ini juga belum ke sana?” (Hiiro)
“Ho? Aku menunggu hal itu.” (Hiiro)
“Yap~” (Muir)
“Apa? Si pendek ini juga belum ke sana?” (Hiiro)
Reaksi Muir mirip dengan reaksiku, jadi bisa disimpulkan
ia juga tidak pernah ke desa itu.
“Y-ya. S-sebenarnya, itu…” (Muir)
Kelihatannya si pendek itu sangat susah mengatakannya,
tapi aku dapat merasa bahwa ada sesuatu yang harus ia katakan.
Hiiro melambaikan tangan.
“Ah, kalau kau tidak mau mengatakannya, kau tidak harus
mengatakannya.” (Hiiro)
“Eh?” (Muir)
“Eh?” (Muir)
Muir menatap Hiiro dengan tatapan kosong. Arnold melakukan hal
yang serupa.
“Aku tidak tertarik dengan masa lalu kalian, jadi tidak
ada alasan bagi kalian untuk terpaksa memberi tahuku apapun.” (Hiiro)
“… B-bukan begitu, tapi…” (Muir)
“… B-bukan begitu, tapi…” (Muir)
Arnold melihat ke arah Muir yang sedih, dan mencoba mengatakan sesuatu untuk mencairkan suasana.
“Selama Hiiro tidak peduli dengan itu, kurasa kita juga
tidak apa – apa, Muir!” (Arnold)
“Paman…” (Muir)
“Ayo kita segera berangkat.” (Hiiro)
“Paman…” (Muir)
“Ayo kita segera berangkat.” (Hiiro)
Hiiro mulai berjalan. Arnold menepuk – nepuk kepala Muir, dan berbisik di telinganya.
“aku tau kau khawatir, tapi Hiiro itu Hiiro. Kalau kau
memberitahunya, dia mungkin hanya akan merespon dengan, ‘lalu kenapa?’” (Arnold)
“Y-ya… itu benar.” (Muir)
“Y-ya… itu benar.” (Muir)
Setelah mendengar kata – kata Arnold, sepertinya beban di
hati Muir langsung terangkat.
“Aku berharap kau dapat memberi tahunya suatu hari nanti.” (Arnold)
“Yeah!” (Muir)
“Nah, sekarang, ayo kita segera berjalan supaya tidak tertinggal olehnya!” (Arnold)
“Yeah!” (Muir)
“Yeah!” (Muir)
“Nah, sekarang, ayo kita segera berjalan supaya tidak tertinggal olehnya!” (Arnold)
“Yeah!” (Muir)
Saat ia melihat Muir berlari mengejar Hiiro, ia berpikir
sesuatu seperti ‘betapa lucunya’. Jika saja Hiiro melihat ekspresi Arnold
sekarang, ia akan langsung menggeret Hiiro untuk bertarung.
Setelah berjalan beberapa saat, mereka menemukan beberapa
monster setelah lama sekali tidak berjumpa dengan monster.
“Kupikir ini adalah… BukBuk?” (Hiiro)
BukBuk adalah monster yang berbentuk buku. Bentuknya cukup
besar. Terlebih lagi, kekuatan monster ini datang dari...
Snap
Snap!
“Uoh! Sambaran kilat yang cukup kuat tadi.” (Arnold)
Arnold berteriak begitu saat ia menghindarinya.
Benar, BukBuk adalah monster berkekuatan sihir. Spesies berbeda dari
monster ini bisa mempelajari kekuatan sihir yang berbeda pula. Akan tetapi,
sangat susah membedakan sub spesies dari BukBuk secara langsung.
“Sudah cukup lama sejak aku menemukan monster yang bisa
diajak bertarung. Hoi, Pak Tua, aku memberikan yang satu itu untukmu.” (Hiiro)
“Sempurna! Perhatikan permainan pedang yang brillian dari Arnold-sama! Muir, mundur!” (Arnold)
“I-iya!” (Muir)
“Sempurna! Perhatikan permainan pedang yang brillian dari Arnold-sama! Muir, mundur!” (Arnold)
“I-iya!” (Muir)
Mereka menghadapinya satu per satu.
(Punya Pak Tua itu menggunakan halilintar. Punyaku adalah
…)
Bang!
Tiba – tiba sebuah tangan besar keluar dari tanah,
mencoba menangkap Hiiro.
“Oh, aku paham, ternyata kau menggunakan elemen Tanah!”
Hiiro mengambil “Piercer” dan memotong tangan tanah itu. Tapi, sihir BukBuk
menghasilkan beberapa retakan kecil terbuka. Retakan – retakan itu bergerak ke
arahnya, menahan gerakannya.
“Jangan terlalu sombong…”
Hiiro mengkonsentrasikan sihir di tangannya dan menulis [Silent] di udara. Ia
menembakkannya ke tanah dan mengaktifkannya.
Tanahnya berubah tenang dan retakan itu juga ikut
berhenti bergerak. BukBuk itu terlihat bingung dan ragu – ragu mengeluarkan
mantra selanjutnya.
“Matilah!”
Di jeda waktu itu, Hiiro dengan cepat menghapus jarak di
antara mereka. Ia membentuk tembok dari lumpur di depan monster itu.
“Hal itu belum cukup untuk menghentikanku!”
Tanpa berhenti, Hiiro menghunuskan pedangnya ke arah
tembok itu. Dan pedang itu juga menembus temboknya dengan mudah. BukBuk di
belakangnya juga terkena. Dan setelah mengeluarkan suara seperti setumpuk
kertas yang jatuh ke tanah dan berserakan, monster itu berhenti bergerak.
“Dan, sekarang, pak Tua itu sedang…”
Ia juga terlihat barusan selesai. Setelah menghindari
sebuah kilat dan mendekat, hanya dengan sekali tebas dari pedang beratnya,
BukBuk itu sudah kehilangan eksistensinya.
“Kau melihatnya!? Itulah kekuatanku! Nahahahahah!” (Arnold)
Ia terlihat gembira sekali. Memang ini adalah monster
yang merepotkan, tapi tentu saja siapapun juga bisa mengalahkannya. Apakah benar
– benar hebat untuk bisa mengalahkan monster ini? Aku hanya mendesah panjang.
Setelah pertarungan itu, kami bertemu monster – monster
lagi di sepanjang perjalanan. Setelah menghadapi pertarungan yang tidak
terhitung jumlahnya, kami berakhir di hutan.
“Setelah kita melewati hutan ini, kita akan sampai di【Doggam】!” (Arnold)
“Hey, tidakkah kau pikir ini aneh?” (Hiiro)
“Apa?” (Arnold)
“Ada banyak sekali monster sebelum ini, tapi ketika memasuki hutan ini, kita tidak melihat satupun.” (Hiiro)
“Bukannya mereka hanya takut pada kita?” (Arnold)
“Kau benar – benar pria tua yang santai.” (Hiiro)
“M-maaf, kapanpun paman terlalu senang, ia akan menjadi seperti ini.” (Muir)
“Aku sudah memahaminya, jadi jangan khawatir.” (Hiiro)
“Y-ya… *huft*” (Muir)
“Hey, tidakkah kau pikir ini aneh?” (Hiiro)
“Apa?” (Arnold)
“Ada banyak sekali monster sebelum ini, tapi ketika memasuki hutan ini, kita tidak melihat satupun.” (Hiiro)
“Bukannya mereka hanya takut pada kita?” (Arnold)
“Kau benar – benar pria tua yang santai.” (Hiiro)
“M-maaf, kapanpun paman terlalu senang, ia akan menjadi seperti ini.” (Muir)
“Aku sudah memahaminya, jadi jangan khawatir.” (Hiiro)
“Y-ya… *huft*” (Muir)
Muir terlihat
sedikit malu saat ia menatap Arnold. Seperti seorang anak kecil yang melihat
ayahnya di hari Orang Tua. (TL: hari
Orang Tua adalah salah satu event dimana orang tua boleh melihat kelakukan
anaknya di sekolah. Biasanya ada di SD.)
Arnold,
yang tadinya berjalan dengan sombong tiba – tiba
menghentikan langkahnya. Hiiro menjadi khawatir dan memanggilnya. Ia berbalik
dan menunjukkan tampang gugup.
“Oy, ada apa?”
(Hiiro)
Hiiro bertanya sambil melihat ke arah depan, dan di depannya
itu, ia melihat seekor babi hutan. Hiiro berpikir itu hanya monster biasa, tapi
anehnya, monster itu tidak pernah terlihat di buku manapun yang pernah di
bacanya. Babi Hutan itu belum menyadari ada sekelompok orang yang mendekatinya,
jadi ia makan rumput dengan tenang.
Hiiro pernah membaca soal monster serupa, jadi ia
bertanya.
“Apakah itu Babi Hutan Besar?” (Hiiro)
“B-bukan, itu…” (Arnold)
“B-bukan, itu…” (Arnold)
Arnold berlaku aneh. Ia terlihat ketakutan. Babi Hutan Besar
yang Hiiro tahu memiliki rambut pendek coklat, tetapi monster di depan mereka
ini berwarna merah.
“Hiiro…
Kita akan kabur.” (Arnold)
“Apa? Apa katamu?” (Hiiro)
“Tenanglah, coba kau bergerak tanpa mengeluarkan suara.” (Arnold)
“Apa? Apa katamu?” (Hiiro)
“Tenanglah, coba kau bergerak tanpa mengeluarkan suara.” (Arnold)
Hiiro mengerutkan dahi melihat Arnold yang berusaha menghindari
Babi Hutan yang terlihat tenang itu.
“Apa yang sebenarnya kau lakukan, orang mesum?” (Hiiro)
“Sudah kubilang aku ini bukan orang mesum! …ah.” (Arnold)
“Sudah kubilang aku ini bukan orang mesum! …ah.” (Arnold)
Arnold mengeluarkan suara keras itu dan memucat. Hiiro melihat
kembali ke arah babi hutan itu yang sekarang melihat mereka dengan marah.
“S-sial… Ini
salahmu,
Hiiro!” (Arnold)
“Dan lalu kenapa? Apakah monster itu spesial?” (Hiiro)
“Itu adalah monster yang unik!” (Arnold)
“Unik?” (Hiiro)
“Dan lalu kenapa? Apakah monster itu spesial?” (Hiiro)
“Itu adalah monster yang unik!” (Arnold)
“Unik?” (Hiiro)
Aku yakin bukuku pernah berkata bahwa monster unik sangat
jarang ditemukan. Dan mereka juga sangat ganas. Ekspresi ketakutan Arnold sudah
jelas memastikan kebenaran hal ini.
“I-itu adalah Babi Hutan Merah. Monster Ranking S!” (Arnold)
“Hmm.” (Hiiro)
“Hmm.” (Hiiro)
–
Terima kasih udah di lanjut tl.. kok ada chapter yang loncat langsung ke 24++ ya
BalasHapusitu translatornya beda, jadi kalian yang ga sabar pengen tahu kelanjutannya, bisa dibaca disana...
HapusTerima kasih
BalasHapusCukup untuk sarapan pagi
Dahsyat Mantapnya,and keren
BalasHapusmin konjiki no wordmaster emang ampe 36 chapter aja ya LNnya?
BalasHapusbukan gitu, cuma versi WN dan LN beda ceritanya
Hapusmin,kapan lanjut lagi,, gak sabar nunggunya
BalasHapussemangat min