Posted by : Unknown
23 Mei 2015
Chapter 18 Selesai!!
DOBEL UPDATE :3
chapter 18-20 aku udah terima lama sih, cuma nunggu 15-17 selesai supaya ga spoiler :3,
chapter 19-20 belum selesai aku edit, rencananya besok atau senin.. tergantung kanmusuku lagi manja atau engga :v (Mulai Jonesnya :v)
oh iya, untuk sementara waktu aku ga bisa update di FP, karena kesulitan membuka facebook dari browserku, cuma secepat mungkin kalo udah bener, aku bakal update lagi di fb
Ya sudah, Selamat Membaca
TL: Niconeko
ED: TLC AlTtab, Atiri
DOBEL UPDATE :3
chapter 18-20 aku udah terima lama sih, cuma nunggu 15-17 selesai supaya ga spoiler :3,
chapter 19-20 belum selesai aku edit, rencananya besok atau senin.. tergantung kanmusuku lagi manja atau engga :v (Mulai Jonesnya :v)
oh iya, untuk sementara waktu aku ga bisa update di FP, karena kesulitan membuka facebook dari browserku, cuma secepat mungkin kalo udah bener, aku bakal update lagi di fb
Ya sudah, Selamat Membaca
TL: Niconeko
ED: TLC AlTtab, Atiri
Chapter 18 : Metode untuk Melewati Check Point
“Judom Lankars?” (Hiiro)
“Yeah, Judom Lankars. Adventurer senior yang lebih dikenal sebagai ≪Impact King≫.” (Arnold)
Kelihatannya itu hanya julukan, tapi Hiiro mengerutkan dahinya saat mendengar itu.
“Nama itu terdengar seperti nama karakter yang biasa dipakai anak SMP… (ED: Chuunibyou terdeteksi :3)” (Hiiro)
“anak SMP?” (Arnold)
“Ah, lupakan.” (Hiiro)
“Hmm? Lebih baik kau ingat namanya. Sungguh disayangkan dia adalah ‘Humas’.” (Arnold)
“Oho, aku tidak menyangka orang yang kehilangan status dan wibawa seperti itu berasal dari ras itu.” (Hiiro)
“Sudah kubilang, dia tidak seperti itu! Dia pernah menolongku, yah walaupun sudah lama sekali.” (Arnold)
Arnold mengingat – ingat kenangannya sambil memicingkan mata.
“Yah, aku memang tidak bisa meremehkan orang itu, tapi untuk saat ini, aku tidak bisa melewati check point, kan?” (Hiiro)
“Ya, butuh cukup banyak waktu untuk melewatinya.” (Arnold)
“Yeah, Judom Lankars. Adventurer senior yang lebih dikenal sebagai ≪Impact King≫.” (Arnold)
Kelihatannya itu hanya julukan, tapi Hiiro mengerutkan dahinya saat mendengar itu.
“Nama itu terdengar seperti nama karakter yang biasa dipakai anak SMP… (ED: Chuunibyou terdeteksi :3)” (Hiiro)
“anak SMP?” (Arnold)
“Ah, lupakan.” (Hiiro)
“Hmm? Lebih baik kau ingat namanya. Sungguh disayangkan dia adalah ‘Humas’.” (Arnold)
“Oho, aku tidak menyangka orang yang kehilangan status dan wibawa seperti itu berasal dari ras itu.” (Hiiro)
“Sudah kubilang, dia tidak seperti itu! Dia pernah menolongku, yah walaupun sudah lama sekali.” (Arnold)
Arnold mengingat – ingat kenangannya sambil memicingkan mata.
“Yah, aku memang tidak bisa meremehkan orang itu, tapi untuk saat ini, aku tidak bisa melewati check point, kan?” (Hiiro)
“Ya, butuh cukup banyak waktu untuk melewatinya.” (Arnold)
Hiiro termenung memikirkan apa yang harus dilakukannya selanjutnya. Sepertinya
waktu bisa berjalan baik kali ini, tapi ia sudah menghabiskan waktu 1 minggu di
ibukota, jadi bisa membutuhkan waktu lebih lama disini. Hiiro sudah jelas tidak
cukup sabar untuk hal itu.
“Hey.” (Hiiro)
“Mh?” (Arnold)
“Check point ada di depan jembatan besar, kan?” (Hiiro)
“Yap, jembatan itu adalah satu – satunya penghubung ‘Humas’ dan benua Beastman. Bukannya tidak mungkin juga kalau kita menyeberangi laut, tapi … ” (Arnold)
“Tapi itu buruk? Aku berpikir untuk melakukkannya kalau cara lain tidak berhasil.” (Hiiro)
“Bukan ‘buruk’, tapi ‘bagaimana’? Laut antar benua memiliki arus yang kuat dan bahkan pusaran air. Ada juga demon laut yang ganas. Kudengar, dataran lautannya juga bermacam – macam, jadi tidak bisa dilewati perahu.” (Arnold)
(Hmm.. aku tidak bisa melewatinya karena aku tidak punya ≪Visa≫. Bisa dikatakan melewatinya dengan jalur laut juga tidak mungkin. Tunggu, kalau aku menggunakan ≪Word Magic≫… Tidak, seseorang bisa melihatku. Ah, benar juga, aku bisa meng-copy ≪Visa≫ dengan kata - kata [copy] …Tapi itu sangat biasa dan tidak asyik. Aku jadi ingat aku belum bereksperimen soal itu. Timing yang bagus. Kalau dari arah kiri tidak bisa, maka gunakan arah kanan, seperti yang orang – orang bilang. Kukuku….)
Hiiro menyeringai ketika membayangkannya. Sementara dua orang yang bersamanya tertegun melihatnya, dan mereka berpikir Hiiro sedang berpikir hal aneh – aneh lagi.
Keesokan harinya, mereka berangkat ke arah bukit yang dekat dengan check point.
“Hoy, apa kau benar – benar akan melakukannya?” (Arnold)
Arnold ragu – ragu, dan itu membuat Hiiro sedikit kesal.
“Lakukan saja apa yang kukatakan padamu.” (Hiiro)
Muir melihat mereka tanpa henti.
“Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai.” (Hiiro)
Hiiro menulis [lightweight] <TL : artinya mengurangi berat badan> ke dadanya dengan kekuatan sihir. Ia sebenarnya kesusahan menuliskannya, tapi ia tidak menggunakan ≪Air Writing≫ karena MP nya terlalu tinggi. Setelah itu ia mengaktifkannya dan menghitung hingga 40 di dalam hati.
“Siap.” (Hiiro)
“Okay. Ohh, kau benar – benar ringan!” (Arnold)
Terlihat dari postur tubuh Hiiro, berat yang paling mungkin dimilikinya maksimal adalah 60 kg, tapi sekarang beratnya tidak lebih dari beberapa kg saja. Arnold mengangkatnya seperti mengangkat tombak.
“K-kau benar – benar yakin soal ini?” (Arnold)
“Sudah, cepatlah. Aku sudah mengatakannya padamu kalau ini hanya akan bertahan satu menit, jadi aku hanya memiliki 20 detik dari sekarang!” (Hiiro)
“Baiklah!” (Arnold)
Arnold memfokuskan semua kekuatannya kemudian…
WRAAAAAR!
Ia melempar Hiiro ke udara dengan seluruh kekuatannya.
WHOOOOOOOSH!
“Uh!”
Hiiro memicingkan mata menerima tekanan udara yang cukup besar karena menjauhi tanah dengan kecepatan tinggi, seperti bom meriam.
(Oh~ pemandangan yang bagus dari atas sini)
Ia mengangumi pemandangan yang menakjubkan di bawahnya. Kemudian efek dari [lightweight] menghilang dan ia perlahan kehilangan kecepatan. Ketika ia hampir berhenti di tengah langit, ia menulis sebuah kata di udara.
Kali ini kata – katanya adalah [fly]. Ia meletakkannya di punggungnya kemudian mengaktifkannya, karena ia membayangkan terbang dengan sayap seperti hewan bersayap pada umumnya.
Tentu saja ia sudah mencoba sebelumnya dengan menuliskannya di lengannya. Akan terlihat aneh kalau ia langsung menuliskannya di punggung saat ia mencobanya.
(Mhm, sayap… mungkin aku bisa mencoba menggunakannya lain kali)
Ia merasa sedikit senang karena menemukan tantangan baru. Bagian Hiiro yang ini menunjukkan bahwa ia masih sangat “anak – anak”. Kemudian ia merasakan efek dari [fly].
(Ohh~ aku terbang~ tapi agak terasa lambat. Hmm, atau kecepatannya sama dengan orang berjalan?)
Hiiro membayangkan ia terbang dengan kecepatan yang lebih cepat, tapi kecepatannya tidak berubah sama sekali. Yah, karena itu tidak ada hubungannya dengan rencananya, jadi itu akan baik – baik saja.
Ia terbang miring melewati check point ketika dengan perlahan ia lebih naik ke langit. Di ketinggian ini, ia hanya terlihat sebagai burung kecil oleh orang – orang di bawahnya.
Tapi kemudian satu menit berlalu dan efeknya berakhir. Ia hendak menuliskan [fly] lagi, tapi ia tidak bisa.
(sepertinya aku tidak bisa menuliskan kata yang sama dua kali)
Menulis kata yang sama itu tidak mungkin. Ia sudah mencobanya, jadi ia tidak panik.
(Kalau begitu aku akan menggunakan kata ini!)
Ia menulis kata [float]. Setelah itu, ia berhenti melambat dan melayang di udara. Melayang di tengah – tengah langit seperti itu memberikan perasaan yang aneh.
“Mhm, berapa orang yang penah memperhatikan tempat ini dari atas sini?”
Dari atas, ≪Edea≫ terlihat indah. Ia bisa melihat daratan hijau, lautan biru dan gunung tinggi.
“Hey.” (Hiiro)
“Mh?” (Arnold)
“Check point ada di depan jembatan besar, kan?” (Hiiro)
“Yap, jembatan itu adalah satu – satunya penghubung ‘Humas’ dan benua Beastman. Bukannya tidak mungkin juga kalau kita menyeberangi laut, tapi … ” (Arnold)
“Tapi itu buruk? Aku berpikir untuk melakukkannya kalau cara lain tidak berhasil.” (Hiiro)
“Bukan ‘buruk’, tapi ‘bagaimana’? Laut antar benua memiliki arus yang kuat dan bahkan pusaran air. Ada juga demon laut yang ganas. Kudengar, dataran lautannya juga bermacam – macam, jadi tidak bisa dilewati perahu.” (Arnold)
(Hmm.. aku tidak bisa melewatinya karena aku tidak punya ≪Visa≫. Bisa dikatakan melewatinya dengan jalur laut juga tidak mungkin. Tunggu, kalau aku menggunakan ≪Word Magic≫… Tidak, seseorang bisa melihatku. Ah, benar juga, aku bisa meng-copy ≪Visa≫ dengan kata - kata [copy] …Tapi itu sangat biasa dan tidak asyik. Aku jadi ingat aku belum bereksperimen soal itu. Timing yang bagus. Kalau dari arah kiri tidak bisa, maka gunakan arah kanan, seperti yang orang – orang bilang. Kukuku….)
Hiiro menyeringai ketika membayangkannya. Sementara dua orang yang bersamanya tertegun melihatnya, dan mereka berpikir Hiiro sedang berpikir hal aneh – aneh lagi.
Keesokan harinya, mereka berangkat ke arah bukit yang dekat dengan check point.
“Hoy, apa kau benar – benar akan melakukannya?” (Arnold)
Arnold ragu – ragu, dan itu membuat Hiiro sedikit kesal.
“Lakukan saja apa yang kukatakan padamu.” (Hiiro)
Muir melihat mereka tanpa henti.
“Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai.” (Hiiro)
Hiiro menulis [lightweight] <TL : artinya mengurangi berat badan> ke dadanya dengan kekuatan sihir. Ia sebenarnya kesusahan menuliskannya, tapi ia tidak menggunakan ≪Air Writing≫ karena MP nya terlalu tinggi. Setelah itu ia mengaktifkannya dan menghitung hingga 40 di dalam hati.
“Siap.” (Hiiro)
“Okay. Ohh, kau benar – benar ringan!” (Arnold)
Terlihat dari postur tubuh Hiiro, berat yang paling mungkin dimilikinya maksimal adalah 60 kg, tapi sekarang beratnya tidak lebih dari beberapa kg saja. Arnold mengangkatnya seperti mengangkat tombak.
“K-kau benar – benar yakin soal ini?” (Arnold)
“Sudah, cepatlah. Aku sudah mengatakannya padamu kalau ini hanya akan bertahan satu menit, jadi aku hanya memiliki 20 detik dari sekarang!” (Hiiro)
“Baiklah!” (Arnold)
Arnold memfokuskan semua kekuatannya kemudian…
WRAAAAAR!
Ia melempar Hiiro ke udara dengan seluruh kekuatannya.
WHOOOOOOOSH!
“Uh!”
Hiiro memicingkan mata menerima tekanan udara yang cukup besar karena menjauhi tanah dengan kecepatan tinggi, seperti bom meriam.
(Oh~ pemandangan yang bagus dari atas sini)
Ia mengangumi pemandangan yang menakjubkan di bawahnya. Kemudian efek dari [lightweight] menghilang dan ia perlahan kehilangan kecepatan. Ketika ia hampir berhenti di tengah langit, ia menulis sebuah kata di udara.
Kali ini kata – katanya adalah [fly]. Ia meletakkannya di punggungnya kemudian mengaktifkannya, karena ia membayangkan terbang dengan sayap seperti hewan bersayap pada umumnya.
Tentu saja ia sudah mencoba sebelumnya dengan menuliskannya di lengannya. Akan terlihat aneh kalau ia langsung menuliskannya di punggung saat ia mencobanya.
(Mhm, sayap… mungkin aku bisa mencoba menggunakannya lain kali)
Ia merasa sedikit senang karena menemukan tantangan baru. Bagian Hiiro yang ini menunjukkan bahwa ia masih sangat “anak – anak”. Kemudian ia merasakan efek dari [fly].
(Ohh~ aku terbang~ tapi agak terasa lambat. Hmm, atau kecepatannya sama dengan orang berjalan?)
Hiiro membayangkan ia terbang dengan kecepatan yang lebih cepat, tapi kecepatannya tidak berubah sama sekali. Yah, karena itu tidak ada hubungannya dengan rencananya, jadi itu akan baik – baik saja.
Ia terbang miring melewati check point ketika dengan perlahan ia lebih naik ke langit. Di ketinggian ini, ia hanya terlihat sebagai burung kecil oleh orang – orang di bawahnya.
Tapi kemudian satu menit berlalu dan efeknya berakhir. Ia hendak menuliskan [fly] lagi, tapi ia tidak bisa.
(sepertinya aku tidak bisa menuliskan kata yang sama dua kali)
Menulis kata yang sama itu tidak mungkin. Ia sudah mencobanya, jadi ia tidak panik.
(Kalau begitu aku akan menggunakan kata ini!)
Ia menulis kata [float]. Setelah itu, ia berhenti melambat dan melayang di udara. Melayang di tengah – tengah langit seperti itu memberikan perasaan yang aneh.
“Mhm, berapa orang yang penah memperhatikan tempat ini dari atas sini?”
Dari atas, ≪Edea≫ terlihat indah. Ia bisa melihat daratan hijau, lautan biru dan gunung tinggi.
Pemandangan yang membuatmu takjub akan Alam Semesta.
(sekarang aku hanya akan menulis [fly] dan [float] bergantian)
Dengan pemikiran itu, ia menikmati pemandangan dari atas langit sambik menunggu efek dari kata [float] menghilang.
Sementara itu, Arnold dan Muir berada di jalan menuju Check Point.
“H- Hey, Paman, apakah Hiiro-san akan baik baik saja?” (Muir)
“Hmm, entahlah. Tapi aku tidak pernah mengenal orang yang seceroboh dia.” (Arnold)
Hiiro sudah menjelaskan rencananya pada mereka kemarin yaitu : pertama, ia mengurangi berat badannya sendiri dengan menulis kata [lightweight]. Kemudian ia membiarkannya selama 40 detik.
Alasan penundaan ini, sepertinya itu karena ia baru bisa menggunakan kata lainnya setelah satu menit berlalu sejak kata yang memiliki efek sementara itu terpakai. Kemungkinan terburuknya, ia akan berakhir menabrak tanah selama 1 menit setelah ia dilempar.
Kemudian, Arnold akan melemparnya setelah 40 detik berlalu. 20 detik sisanya akan terjadi saat ia sudah berada di udara. Tapi itu hanya mungkin dikerjakan karena Arnold memiliki kekuatan yang setara dengan ‘Gabranth’.
Langkah selanjutnya, ia akan terbang di udara dengan kata [fly]. Tentu saja Arnold dan Muir sudah menanyakan mengapa ia tidak menggunakan kata – kata itu dari awal saja, tapi ia tidak bisa menggunakan kata yang sama dalam waktu bersamaan serta ada kesempatan ia akan terlihat oleh seseorang ketika efeknya melambat.
Tentu saja juga ada kesempatan ia terlihat saat Arnold melemparnya, tapi orang itu akan mengira bahwa ia sedang dikerjai karena Hiiro terlempar dengan kecepatan yang luar biasa.
Langkah terakhir dari rencana itu adalah menggunakan kata [fly] dan [float] secara bergantian kemudian mencari tempat terpencil untuk mendarat.
Mereka sudah menanyakan pada Hiiro apabila ada metode yang lebih simpel menggunakan sihir kata – katanya dan Hiiro juga sudah memeriksanya. Ia menemukan cara untuk mengcopy ≪Visa≫ dengan kata [copy].
Akan tetapi, Hiiro sangat ingin mencoba untuk terbang seperti ini dan karena ada kesempatan bagus, ia menjalankan rencana ini.
“Jujur saja, aku tidak tahu sebenarnya dia jenius atau bodoh.” (Arnold)
“Ahaha…” (Muir)
“Lagipula, dia itu masih bocah.” (Arnold)
Arnold hanya bisa memaksakan tawanya kali ini. Tapi tetap saja, ia kebingungan bagaimana Hiiro bisa terlihat sangat yakin soal ini.
Check point adalah sebuah kubah besar yang terbuat dari metal. Sebelum memasukinya, seorang penjaga akan mengkonfirmasi ≪Visa≫ satu per satu.
“Oke, silahkan terus.”
Setelah mendengarnya, Muir lewat terlebih dulu, diikuti Arnold sesaat setelahnya.
Kubah itu dipenuhi dengan berbagai toko. Beberapa adalah pedagang keliling, dan yang lainnya adalah toko permanen di daerah itu. Kalau mereka berjalan maju, ada sebuah pintu, cukup besar untuk orang dewasa dapat lewat, dan pintu itu dijaga 2 penjaga di kiri kanannya.
(Ketat seperti biasa. Semua usaha itu untuk memeriksa siapa saja yang hendak lewat.)
Sembari memikirkan itu, ia berjalan ke arah pintu itu bersama Muir.
Lingkaran sihir berada tepat di depan para penjaga. Lingkaran itu akan berwarna biru kalau ‘Humas’ berdiri di atasnya, hijau untuk ‘Gabranth’, merah untuk ‘Evila’ dan kuning untuk lainnya.
Diskriminasi terhadap ‘Pheom’? pemikiran itu telintas di kepalanya, namun tidak ada satupun yang berasal dari ras itu melewati check point hingga sekarang. Lagipula, mereka sendiri jarang menunjukkan diri mereka. Dikatakan bahwa tidak ada ‘Humas’ yang pernah melihat mereka.
Oleh karena itu ‘Pheom’ digolongkan bersamaan dengan lainnya.
“Pulang, ya. Kalian boleh lewat.”
Mendengar kata – kata penjaga itu, Arnold dan Muir membuka pintu dan menjejakkan kaki di benua asal mereka.
“Uwa~ jembatan yang panjang sekali~” (Muir)
Seperti yang dikatakan Muir, jembatan yang cukup panjang untuk disebut mengagumkan terhampar di depan mata mereka. Jembatan itu berukuran 10 kilometer, jadi kekaguman Muir itu wajar.
“Ayo, Muir.” (Arnold)
“Iya.” (Muir)
(sekarang aku hanya akan menulis [fly] dan [float] bergantian)
Dengan pemikiran itu, ia menikmati pemandangan dari atas langit sambik menunggu efek dari kata [float] menghilang.
Sementara itu, Arnold dan Muir berada di jalan menuju Check Point.
“H- Hey, Paman, apakah Hiiro-san akan baik baik saja?” (Muir)
“Hmm, entahlah. Tapi aku tidak pernah mengenal orang yang seceroboh dia.” (Arnold)
Hiiro sudah menjelaskan rencananya pada mereka kemarin yaitu : pertama, ia mengurangi berat badannya sendiri dengan menulis kata [lightweight]. Kemudian ia membiarkannya selama 40 detik.
Alasan penundaan ini, sepertinya itu karena ia baru bisa menggunakan kata lainnya setelah satu menit berlalu sejak kata yang memiliki efek sementara itu terpakai. Kemungkinan terburuknya, ia akan berakhir menabrak tanah selama 1 menit setelah ia dilempar.
Kemudian, Arnold akan melemparnya setelah 40 detik berlalu. 20 detik sisanya akan terjadi saat ia sudah berada di udara. Tapi itu hanya mungkin dikerjakan karena Arnold memiliki kekuatan yang setara dengan ‘Gabranth’.
Langkah selanjutnya, ia akan terbang di udara dengan kata [fly]. Tentu saja Arnold dan Muir sudah menanyakan mengapa ia tidak menggunakan kata – kata itu dari awal saja, tapi ia tidak bisa menggunakan kata yang sama dalam waktu bersamaan serta ada kesempatan ia akan terlihat oleh seseorang ketika efeknya melambat.
Tentu saja juga ada kesempatan ia terlihat saat Arnold melemparnya, tapi orang itu akan mengira bahwa ia sedang dikerjai karena Hiiro terlempar dengan kecepatan yang luar biasa.
Langkah terakhir dari rencana itu adalah menggunakan kata [fly] dan [float] secara bergantian kemudian mencari tempat terpencil untuk mendarat.
Mereka sudah menanyakan pada Hiiro apabila ada metode yang lebih simpel menggunakan sihir kata – katanya dan Hiiro juga sudah memeriksanya. Ia menemukan cara untuk mengcopy ≪Visa≫ dengan kata [copy].
Akan tetapi, Hiiro sangat ingin mencoba untuk terbang seperti ini dan karena ada kesempatan bagus, ia menjalankan rencana ini.
“Jujur saja, aku tidak tahu sebenarnya dia jenius atau bodoh.” (Arnold)
“Ahaha…” (Muir)
“Lagipula, dia itu masih bocah.” (Arnold)
Arnold hanya bisa memaksakan tawanya kali ini. Tapi tetap saja, ia kebingungan bagaimana Hiiro bisa terlihat sangat yakin soal ini.
Check point adalah sebuah kubah besar yang terbuat dari metal. Sebelum memasukinya, seorang penjaga akan mengkonfirmasi ≪Visa≫ satu per satu.
“Oke, silahkan terus.”
Setelah mendengarnya, Muir lewat terlebih dulu, diikuti Arnold sesaat setelahnya.
Kubah itu dipenuhi dengan berbagai toko. Beberapa adalah pedagang keliling, dan yang lainnya adalah toko permanen di daerah itu. Kalau mereka berjalan maju, ada sebuah pintu, cukup besar untuk orang dewasa dapat lewat, dan pintu itu dijaga 2 penjaga di kiri kanannya.
(Ketat seperti biasa. Semua usaha itu untuk memeriksa siapa saja yang hendak lewat.)
Sembari memikirkan itu, ia berjalan ke arah pintu itu bersama Muir.
Lingkaran sihir berada tepat di depan para penjaga. Lingkaran itu akan berwarna biru kalau ‘Humas’ berdiri di atasnya, hijau untuk ‘Gabranth’, merah untuk ‘Evila’ dan kuning untuk lainnya.
Diskriminasi terhadap ‘Pheom’? pemikiran itu telintas di kepalanya, namun tidak ada satupun yang berasal dari ras itu melewati check point hingga sekarang. Lagipula, mereka sendiri jarang menunjukkan diri mereka. Dikatakan bahwa tidak ada ‘Humas’ yang pernah melihat mereka.
Oleh karena itu ‘Pheom’ digolongkan bersamaan dengan lainnya.
“Pulang, ya. Kalian boleh lewat.”
Mendengar kata – kata penjaga itu, Arnold dan Muir membuka pintu dan menjejakkan kaki di benua asal mereka.
“Uwa~ jembatan yang panjang sekali~” (Muir)
Seperti yang dikatakan Muir, jembatan yang cukup panjang untuk disebut mengagumkan terhampar di depan mata mereka. Jembatan itu berukuran 10 kilometer, jadi kekaguman Muir itu wajar.
“Ayo, Muir.” (Arnold)
“Iya.” (Muir)
“Aku penasaran dimana ia akan turun.” (Arnold)
“Ya, aku juga~” (Muir)
Tentu saja yang mereka maksud adalah Hiiro. Ia tidak terlihat dimanapun, jadi mereka berspekulasi bahwa ia sudah di seberang jembatan dan mulai berjalan.
Chapter Sebelumnya
Chapter Selanjutnya
“Ya, aku juga~” (Muir)
Tentu saja yang mereka maksud adalah Hiiro. Ia tidak terlihat dimanapun, jadi mereka berspekulasi bahwa ia sudah di seberang jembatan dan mulai berjalan.
Chapter Sebelumnya
Chapter Selanjutnya
gak sbar baca chapter selanjutnya...
BalasHapusYup gak sabar nunggu chapter selanjutnya
BalasHapusMantap
BalasHapus